Mbay (ANTARA) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, memantau perkembangan cuaca khususnya cuaca ekstrem sebagaimana yang disampaikan oleh BMKG guna keselamatan penumpang dalam pelayaran.
"Kami ambil langkah dengan mengacu pada kondisi riil di alur areal pelayaran juga laporan dari BMKG, karena kami lebih utamakan keselamatan," kata Manager Usaha ASDP Labuan Bajo Andri Matte ketika dihubungi dari Mbay, Kabupaten Nagekeo, Rabu, (8/2/2023).
BMKG telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 12 Februari 2023 karena adanya siklon tropis di wilayah Indonesia. Hal ini berpengaruh pada aktivitas pelayaran karena adanya potensi gelombang tinggi.
Dia pun menjelaskan bahwa pelayaran tetap dilakukan atas koordinasi dengan BMKG, Syahbandar dari BPTD wilayah XII dan XIII, dan nakhoda kapal. Andri juga memohon maaf kepada masyarakat pemakai jasa ASDP Labuan Bajo atas ketidaknyamanan pelayanan karena cuaca ekstrem ini.
Dia menekankan bahwa ASDP mengutamakan keselamatan dan keamanan baik para penumpang maupun kendaraan. Sehingga pelayaran disesuaikan dengan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG sembari terus berkoordinasi dengan otoritas pelayaran terkait.
"Saat kapal off karena cuaca tidak bersahabat, pihak kapal dan darat tetap melakukan latihan keadaan darurat untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu kapal mengalami keadaan darurat," ucapnya menambahkan.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo Sti Nenotek mengatakan Kabupaten Manggarai Barat masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang hingga beberapa hari ke depan.
Oleh karena itu, masyarakat harus waspada dengan dampak hujan lebat itu yakni banjir dan tanah longsor. Tak hanya itu, gelombang tinggi bisa saja terjadi sehingga aktivitas pelayaran dari dan ke Labuan Bajo harus disesuaikan dengan prakiraan cuaca BMKG.
"Karena kalau ada hujan lebat disertai angin kencang, biasanya ada gelombang tinggi. Ini yang harus juga diwaspadai oleh pemberi jasa pelayaran," kata Sti menjelaskan.*
Baca juga: Gelombang setinggi 6 meter berpotensi terjadi 7-8 Februari
Baca juga: BMKG: Gelombang 4-5 meter berpeluang landa wilayah laut di NTT
"Kami ambil langkah dengan mengacu pada kondisi riil di alur areal pelayaran juga laporan dari BMKG, karena kami lebih utamakan keselamatan," kata Manager Usaha ASDP Labuan Bajo Andri Matte ketika dihubungi dari Mbay, Kabupaten Nagekeo, Rabu, (8/2/2023).
BMKG telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 12 Februari 2023 karena adanya siklon tropis di wilayah Indonesia. Hal ini berpengaruh pada aktivitas pelayaran karena adanya potensi gelombang tinggi.
Dia pun menjelaskan bahwa pelayaran tetap dilakukan atas koordinasi dengan BMKG, Syahbandar dari BPTD wilayah XII dan XIII, dan nakhoda kapal. Andri juga memohon maaf kepada masyarakat pemakai jasa ASDP Labuan Bajo atas ketidaknyamanan pelayanan karena cuaca ekstrem ini.
Dia menekankan bahwa ASDP mengutamakan keselamatan dan keamanan baik para penumpang maupun kendaraan. Sehingga pelayaran disesuaikan dengan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG sembari terus berkoordinasi dengan otoritas pelayaran terkait.
"Saat kapal off karena cuaca tidak bersahabat, pihak kapal dan darat tetap melakukan latihan keadaan darurat untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu kapal mengalami keadaan darurat," ucapnya menambahkan.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo Sti Nenotek mengatakan Kabupaten Manggarai Barat masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang hingga beberapa hari ke depan.
Oleh karena itu, masyarakat harus waspada dengan dampak hujan lebat itu yakni banjir dan tanah longsor. Tak hanya itu, gelombang tinggi bisa saja terjadi sehingga aktivitas pelayaran dari dan ke Labuan Bajo harus disesuaikan dengan prakiraan cuaca BMKG.
"Karena kalau ada hujan lebat disertai angin kencang, biasanya ada gelombang tinggi. Ini yang harus juga diwaspadai oleh pemberi jasa pelayaran," kata Sti menjelaskan.*
Baca juga: Gelombang setinggi 6 meter berpotensi terjadi 7-8 Februari
Baca juga: BMKG: Gelombang 4-5 meter berpeluang landa wilayah laut di NTT