Kupang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur belum mengizinkan kendaraan yang bertonase lima ton untuk melintas di lokasi bencana alam tanah longsor di Takari, Kabupaten Kupang.
"Kami belum mengizinkan kendaraan dengan tonase lima ton melintas di lokasi bencana alam tanah longsor di Takari karena kondisi jalan belum memungkinkan kendaraan berat bisa melintas," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur Isyak Nuka ketika dihubungi di Kupang, Senin, (20/2/2023).
Isyak Nuka mengatakan hal itu terkait mulai dibukanya akses lalulintas kendaraan umum di lokasi bencana alam tanah longsor di Takari Kabupaten Kupang.
Menurut dia kendati lokasi longsor di km 73 trans Pulau Timor sudah bisa dilewati kendaraan umum namun untuk kendaraan dengan tonase lima ton ke atas masih belum boleh melintas.
Menurut dia apabila kendaraan dengan tonase lima ton ke atas melintasi jalan darurat yang telah dibuat akan berpotensi terjadi longsoran baru karena kondisi jalan di titik longsoran itu belum stabil.
"Kami kuatir apabila kendaraan dengan tonase lima ton melintas dilokasi longsoran bisa berpotensi terjadi longsoran lagi karena kondisi tanah belum stabil benar, kondisi tanah mudah longsor," kata isyak Nuka.
Ia berharap kendaraan truk yang memiliki muatan lima ton ke atas untuk menggunakan jasa kapal laut seperti Kapal Penyeberangan Feri untuk mengangkut logistik menuju Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka.
Menurut dia Kapal Motor Penyeberangan Pulau Sabu mulai melayani berlayar dari Pelabuhan Feri Bolok menuju Pelabuhan Feri Teluk Gurita di Kabupaten Belu melalui pelabuhan Wini Kabupaten Timor Tengah Utara.
Dalam pelayaran itu menurut Isyak Nuka KMP Pulau Sabu membawa muatan 42 orang penumpang dewasa, sembilan unit kendaraan pengangkut logistik, satu unit mobil pribadi dan lima unit sepeda motor.
"Kami berharap kendaraan logistik agar mereka dapat menggunakan jasa kapal laut seperti kapal feri untuk mengangkut logistik ke Kefa Kabupaten Timor Tengah Utara atau Atambua Kabupaten Belu," kata Isyak Nuka.
Baca juga: Pengerukan longsor trans Timor selesai dalam dua pekan, menurut BPJN
Baca juga: Antrean kendaraan sepanjang empat kilometer terjadi jalan trans Timor
"Kami belum mengizinkan kendaraan dengan tonase lima ton melintas di lokasi bencana alam tanah longsor di Takari karena kondisi jalan belum memungkinkan kendaraan berat bisa melintas," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur Isyak Nuka ketika dihubungi di Kupang, Senin, (20/2/2023).
Isyak Nuka mengatakan hal itu terkait mulai dibukanya akses lalulintas kendaraan umum di lokasi bencana alam tanah longsor di Takari Kabupaten Kupang.
Menurut dia kendati lokasi longsor di km 73 trans Pulau Timor sudah bisa dilewati kendaraan umum namun untuk kendaraan dengan tonase lima ton ke atas masih belum boleh melintas.
Menurut dia apabila kendaraan dengan tonase lima ton ke atas melintasi jalan darurat yang telah dibuat akan berpotensi terjadi longsoran baru karena kondisi jalan di titik longsoran itu belum stabil.
"Kami kuatir apabila kendaraan dengan tonase lima ton melintas dilokasi longsoran bisa berpotensi terjadi longsoran lagi karena kondisi tanah belum stabil benar, kondisi tanah mudah longsor," kata isyak Nuka.
Ia berharap kendaraan truk yang memiliki muatan lima ton ke atas untuk menggunakan jasa kapal laut seperti Kapal Penyeberangan Feri untuk mengangkut logistik menuju Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka.
Menurut dia Kapal Motor Penyeberangan Pulau Sabu mulai melayani berlayar dari Pelabuhan Feri Bolok menuju Pelabuhan Feri Teluk Gurita di Kabupaten Belu melalui pelabuhan Wini Kabupaten Timor Tengah Utara.
Dalam pelayaran itu menurut Isyak Nuka KMP Pulau Sabu membawa muatan 42 orang penumpang dewasa, sembilan unit kendaraan pengangkut logistik, satu unit mobil pribadi dan lima unit sepeda motor.
"Kami berharap kendaraan logistik agar mereka dapat menggunakan jasa kapal laut seperti kapal feri untuk mengangkut logistik ke Kefa Kabupaten Timor Tengah Utara atau Atambua Kabupaten Belu," kata Isyak Nuka.
Baca juga: Pengerukan longsor trans Timor selesai dalam dua pekan, menurut BPJN
Baca juga: Antrean kendaraan sepanjang empat kilometer terjadi jalan trans Timor