Kupang (ANTARA News NTT) - Bulog Divre Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/1), meluncurkan kegiatan berupa ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH) beras medium 2019 terkait adanya kenaikan harga beras jelang akhir 2018 dan awal 2019.
Kepala Perum Bulog Divre Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto mengatakan peluncuran KPSH ini berdasarkan hasil rapat terbatas antara pihak Direksi Bulog dengan Presiden Joko Widodo terkait adanya kenaikan harga beras menjelang akhir 2018 dan awal 2019.
"Ada kenaikan harga beras karena waktu panen sudah selesai, sehingga kami diinstruksikan untuk meluncurkan KPSH guna menjaga kestabilan harga beras medium di pasaran," katanya di sela-sela pelucuran KPSH yang dipusatkan di Gudang Bulog di Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Peluncuran ini ditandai dengan pelepasan sebanyak tujuh unit truk pengangkut beras medium dengan total sebanyak 119 ton.
Beras tersebut disalurkan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang seperti Pasar Naikoten, Pasar Oeba, dan Pasar Oebobo.
Eko mengatakan, dalam penyaluran ini pihaknya melibatkan sebanyak 16 mitra di antaranya distributor, pengecer, maupun rumah pangan kita (RPK) dan Satgas operasi pasar Bulog.
Baca juga: Bulog NTT lakukan operasi pasar beras medium
"Beras medium ini akan dijual dalam bentuk beras curah seharga Rp9.000/kg dan beras kemasan seharga Rp9.500/kg," tambahnya.
Ia mengemukakan kegiatan peluncuran tersebut juga dilakukan oleh semua sub-divre Bulog NTT yang menyebar di 22 kabupaten/kota.
"Kami berharap peluncuran ini bisa memastikan pasokan beras tetap aman dan harga juga stabil sehingga masyarakat bisa terbantu untuk pemenuhan kebutuhan berasnya," lanjutnya.
Eko menambahkan, dalam kegiatan KPSH di 2018, pihaknya juga telah menggelontorkan sebanyak 15.635 ton beras di seluruh wilayah NTT.
Baca juga: Bulog NTT tambah stok 13.000 ton beras
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Provinsi Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto. (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)
Kepala Perum Bulog Divre Nusa Tenggara Timur Eko Pranoto mengatakan peluncuran KPSH ini berdasarkan hasil rapat terbatas antara pihak Direksi Bulog dengan Presiden Joko Widodo terkait adanya kenaikan harga beras menjelang akhir 2018 dan awal 2019.
"Ada kenaikan harga beras karena waktu panen sudah selesai, sehingga kami diinstruksikan untuk meluncurkan KPSH guna menjaga kestabilan harga beras medium di pasaran," katanya di sela-sela pelucuran KPSH yang dipusatkan di Gudang Bulog di Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Peluncuran ini ditandai dengan pelepasan sebanyak tujuh unit truk pengangkut beras medium dengan total sebanyak 119 ton.
Beras tersebut disalurkan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang seperti Pasar Naikoten, Pasar Oeba, dan Pasar Oebobo.
Eko mengatakan, dalam penyaluran ini pihaknya melibatkan sebanyak 16 mitra di antaranya distributor, pengecer, maupun rumah pangan kita (RPK) dan Satgas operasi pasar Bulog.
Baca juga: Bulog NTT lakukan operasi pasar beras medium
"Beras medium ini akan dijual dalam bentuk beras curah seharga Rp9.000/kg dan beras kemasan seharga Rp9.500/kg," tambahnya.
Ia mengemukakan kegiatan peluncuran tersebut juga dilakukan oleh semua sub-divre Bulog NTT yang menyebar di 22 kabupaten/kota.
"Kami berharap peluncuran ini bisa memastikan pasokan beras tetap aman dan harga juga stabil sehingga masyarakat bisa terbantu untuk pemenuhan kebutuhan berasnya," lanjutnya.
Eko menambahkan, dalam kegiatan KPSH di 2018, pihaknya juga telah menggelontorkan sebanyak 15.635 ton beras di seluruh wilayah NTT.
Baca juga: Bulog NTT tambah stok 13.000 ton beras