Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Badan Urusan Logistik Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur, Efdal Sulaiman menyebutkan sedang mendatangkan 13.000 ton beras untuk menambah persediaan bagi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.

"Ada sekitar 13.000 ton lagi yang dalam perjalanan untuk didrop ke NTT. Pasokan ini untuk menambah stok yang ada," kata Efdal Sulaiman kepada Antara di Kupang, Kamis (30/8).

Beras tersebut dipasok dari sejumlah daerah seperti Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Pasokan itu, lanjutnya, untuk menambah stok beras Bulog NTT yang ada saat ini mencapai 30.000 ton lebih.

Efdal menjelaskan, dengan stok yang ada sebelumnya, pasokan beras untuk masyarakat di prvinsi berbasiskan kepulauan itu dipastikan aman hingga tiga bulan ke depan.

Baca juga: Bulog NTT serap 1.456 ton beras lokal Kepala Bulog Divre NTT Efdal MS "Nanti dengan adanya penambahan yang sedang dalam perjalanan ini maka dipastikan stok beras untuk NTT aman hingga akhir tahun 2018 ini," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini stok beras Bulog tersedia pada semua gudang yang menyebar di 22 kabupaten/kota se-NTT.

Bersa tersebut dijual ke masyarakat dengan harga di antaranya untuk beras medium Rp9.500/kilogram, sedangkan premium Rp11.500/kilogram.

"Harga beras di pasaran lokal saat ini juga stabil. Kami terus melakukan pemantauan dan operasi pasar untuk memastikan pasokan aman di tingkat konsumen," katanya.

Efdal menambahkan, selain menambah stok beras dengan pasokan dari luar daerah, pihaknya juga terus memantau aktivitas panen raya dari petani lokal di daerah itu.

Dari Januari-Agustus 2018, Bulog Divre NTT telah membeli sebanyak 1.456 ton beras dari petani setempat.

"Kalau ada panen raya sudah pasti akan kami beli untuk menambah stok. Target penyerapan beras dari petani lokal untuk tahun ini sebanyak 4.500 ton," katanya. 

Baca juga: NTTdatangkan 130.000 ton beras pertahun Pegawai gudang Bulog Divre NTT berjalan di samping tumpukan karung beras di gudang Bulog Divre NTT di Kupang, NTT. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024