Kupang (AntaraNews NTT) - Bulog Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (4/9), menggelar kegiatan operasi pasar (OP) beras medium ke sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan peluncuran OP beras medium ini dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bulog Divre NTT Supriyono bersama sejumlah unsur terkait seperti, Biro Ekonomi Setda NTT, Satgas Pangan dari Polda NTT serta Korem 161/Wirasakti Kupang.
Supriyono menjelaskan, peluncuran operasi pasar ini ditandai dengan penyaluran beras medium ke pasar-pasar tradisional di Kota Kupang sebanyak 13 ton.
"Penyaluran hari ini kami prioritaskan di pasar tradisional seperti Naikoten dan Oeba. Penyaluran juga diikuti Subdivre Bulog kami yang ada di daerah-daerah," katanya setelah melepaskan sejumlah truk yang mengangkut ribuan ton beras medium untuk disalurkan di pasar-pasar tradisional.
Ia mengatakan, kegiatan peluncuran tersebut sebagai tindak lanjut perintah dari pemerintah pusat untuk kegiatan operasi pasar tahun 2018 dalam menjaga pasokan dan kestabilan harga beras.
Beras medium yang disalurkan, lanjutnya, dijual dengan harga Rp8.600 per kilogram untuk pembelian di gudang, sementara harga maskimal dijual Rp9.500 per kilogram.
Baca juga: Bulog NTT Manfaatkan CFD Gelar Operasi Pasar
Baca juga: Operasi Pasar Cegah Permainan Harga
Aktivitas Operasi pasar oleh Bulog Divre NTT di Kupang. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)
"Memang saat ini harga beras di pasaran masih stabil. Peluncuran ini untuk memastikan pasokan tetap tersedia sehingga tidak menimbulkan gejolak harga," katanya.
Supriyono menjelaskan, stok beras pada Gudang Bulog di Kupang saat ini masih memadai dengan jumlah sekitar 10.000 ton. "Stok ini masih aman untuk kebutuhan masyarakat di Kota Kupang dan sekitarnya sampai akhir tahun 2018. Selain itu, stok-stok kami pada subdivre kami di daerah-daerah juga masih tersedia," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Bulog NTT juga sementara mendatangkan beras dari Jawa Timur, NTB dan Sulawesi Selatan sekitar 12.000 ton untuk penambahan stok yang ada.
Kegiatan peluncuran OP beras medium ini dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bulog Divre NTT Supriyono bersama sejumlah unsur terkait seperti, Biro Ekonomi Setda NTT, Satgas Pangan dari Polda NTT serta Korem 161/Wirasakti Kupang.
Supriyono menjelaskan, peluncuran operasi pasar ini ditandai dengan penyaluran beras medium ke pasar-pasar tradisional di Kota Kupang sebanyak 13 ton.
"Penyaluran hari ini kami prioritaskan di pasar tradisional seperti Naikoten dan Oeba. Penyaluran juga diikuti Subdivre Bulog kami yang ada di daerah-daerah," katanya setelah melepaskan sejumlah truk yang mengangkut ribuan ton beras medium untuk disalurkan di pasar-pasar tradisional.
Ia mengatakan, kegiatan peluncuran tersebut sebagai tindak lanjut perintah dari pemerintah pusat untuk kegiatan operasi pasar tahun 2018 dalam menjaga pasokan dan kestabilan harga beras.
Beras medium yang disalurkan, lanjutnya, dijual dengan harga Rp8.600 per kilogram untuk pembelian di gudang, sementara harga maskimal dijual Rp9.500 per kilogram.
Baca juga: Bulog NTT Manfaatkan CFD Gelar Operasi Pasar
Baca juga: Operasi Pasar Cegah Permainan Harga
"Memang saat ini harga beras di pasaran masih stabil. Peluncuran ini untuk memastikan pasokan tetap tersedia sehingga tidak menimbulkan gejolak harga," katanya.
Supriyono menjelaskan, stok beras pada Gudang Bulog di Kupang saat ini masih memadai dengan jumlah sekitar 10.000 ton. "Stok ini masih aman untuk kebutuhan masyarakat di Kota Kupang dan sekitarnya sampai akhir tahun 2018. Selain itu, stok-stok kami pada subdivre kami di daerah-daerah juga masih tersedia," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Bulog NTT juga sementara mendatangkan beras dari Jawa Timur, NTB dan Sulawesi Selatan sekitar 12.000 ton untuk penambahan stok yang ada.