Maumere (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengeluarkan surat penundaan keberangkatan kapal di wilayah tersebut atas dasar peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Pengumuman ini berlaku sejak tanggal 27 Februari 2024 sampai dengan diterbitkannya update informasi prakiraan cuaca terbaru dari BMKG Manggarai Barat," kata Pelaksana harian Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Maksianus Mooy dalam surat pengumuman yang diterima di Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa, (28/2/2023).
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa penundaan keberangkatan kapal atas pertimbangan keselamatan dan keamanan pelayaran.
KSOP Kelas III Labuan Bajo pun menginstruksikan nakhoda, pemilik, dan operator kapal yang beroperasi di wilayah kerja KSOP Kelas III Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo untuk menunda keberangkatan kapal.
Penundaan itu didasarkan pada Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG terhitung 28 Februari hingga 1 Maret 2023 dengan ketinggian gelombang berkisar dari 1,25 meter hingga 2,5 meter.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo Sti Nenotek menyarankan para pemilik dan nakhoda kapal agar mengindahkan prakiraan cuaca dan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh BMKG.
Dia menyebut hujan lebat disertai angin kencang juga mempengaruhi ketinggian gelombang yang bisa membahayakan aktivitas pelayaran.
"Pastikan selalu mengikuti peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG," kata Sti berpesan.
Baca juga: Bupati Mabar tekankan pentingnya kebersihan untuk pariwisata
Baca juga: BPBD Mabar perkuat koordinasi lewat posko siaga bencana
"Pengumuman ini berlaku sejak tanggal 27 Februari 2024 sampai dengan diterbitkannya update informasi prakiraan cuaca terbaru dari BMKG Manggarai Barat," kata Pelaksana harian Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Maksianus Mooy dalam surat pengumuman yang diterima di Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa, (28/2/2023).
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa penundaan keberangkatan kapal atas pertimbangan keselamatan dan keamanan pelayaran.
KSOP Kelas III Labuan Bajo pun menginstruksikan nakhoda, pemilik, dan operator kapal yang beroperasi di wilayah kerja KSOP Kelas III Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo untuk menunda keberangkatan kapal.
Penundaan itu didasarkan pada Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG terhitung 28 Februari hingga 1 Maret 2023 dengan ketinggian gelombang berkisar dari 1,25 meter hingga 2,5 meter.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo Sti Nenotek menyarankan para pemilik dan nakhoda kapal agar mengindahkan prakiraan cuaca dan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh BMKG.
Dia menyebut hujan lebat disertai angin kencang juga mempengaruhi ketinggian gelombang yang bisa membahayakan aktivitas pelayaran.
"Pastikan selalu mengikuti peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG," kata Sti berpesan.
Baca juga: Bupati Mabar tekankan pentingnya kebersihan untuk pariwisata
Baca juga: BPBD Mabar perkuat koordinasi lewat posko siaga bencana