Kupang (ANTARA) - Banjir menghanyutkan tiga rumah warga di wilayah Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provisi Nusa Tenggara Timur, Sabtu, (3/3/2023).

"Terdapat tiga rumah yang hanyut terbawa banjir dan satu unit rusak berat karena tembok bangunan tergerus air banjir, sehingga dalam peristiwa itu terdapat empat rumah yang terdampak banjir," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh.

Menurut dia, banjir telah menghanyutkan rumah milik Nartinus Kase, Lefina Anin, dan Deman Anone serta menyebabkan kerusakan rumah milik Nitron Laning di Dusun IV, Desa Tuapanaf, Kecamatan Takari.

Kepala Kepolisian Resor Kupang AKBP FX Irwan Arianto secara terpisah mengatakan bahwa tiga rumah warga di Kecamatan Takari terseret banjir akibat luapan air Sungai Noebesi Molo semasa hujan lebat.

Menurut dia, ketiga rumah itu berada tidak jauh dari Sungai Noebesi Molo sehingga terseret arus ketika air sungai meluap dan menggerus bibir sungai.

"Tidak ada korban jiwa, namun kami sudah menghimbau warga agar tetap berhati-hati. Bila perlu segera mengungsi, mencari tempat yang lebih aman, karena luapan banjir masih terjadi," kata Irwan.

"Personel kami sudah di lapangan guna mendata kerugian warga serta mengantisipasi adanya bahaya sebagai dampak meluapnya Sungai Noebesi Molo di Desa Tuapanaf, Takari, apalagi hujan lebat masih mengguyur daerah itu," katanya.

Curah hujan yang tinggi di wilayah Kecamatan Takari sejak Kamis (2/3) malam menyebabkan air Sungai Bokong dan Sungai Noebesi Molo meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

Banjir akibat luapan air sungai tersebut menyebabkan 30 rumah warga tergenang di Kelurahan Takari serta menghanyutkan tiga rumah dan menyebabkan satu rumah rusak berat di Desa Tuapanaf.

Baca juga: Bangunan sekolah di Pulau Adonara rusak akibat longsor

Baca juga: Akses antarkecamatan di Pulau Adonara terputus akibat banjir

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024