BPBD Kabupaten Kupang distribusi bantuan bagi korban bencana Takari

id NTT,bantguan korban bencana,bencana alam

BPBD Kabupaten Kupang distribusi bantuan bagi korban bencana Takari

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Elfrid V. Saneh (ANTARA/Benny Jahang)

Bantuan yang diberikan didistribusikan setiap terjadi peristiwa bencana alam sehingga kebutuhan konsumsi warga tetap terpenuhi...
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mendistribusikan bantuan tangap darurat bagi puluhan warga yang terdampak banjir di Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Pemerintah Kabupaten Kupang telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana alam di Takari, bantuan yang diberikan didistribusikan setiap terjadi peristiwa bencana alam sehingga kebutuhan konsumsi warga tetap terpenuhi," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V. Saneh di Kupang, Selasa, (7/3/2023).

Ia mengatakan hal itu terkait dengan kesiapsiagaan kebutuhan konsumsi korban terdampak bencana alam di Kecamatan Takari yang secara beruntun tertimpa banjir dan tanah longsor sejak Januari-Maret 2023.

Dia menjelaskan banjir bandang sudah tiga kali melanda wilayah Kecamatan Takari menyebabkan puluhan rumah warga teredam air dan tiga rumah hanyut terseret banjir serta putusnya akses transportasi darat lintas pulau Timor di km 73 akibat tanah longsor.

Ia mengatakan pemerintah tentu memberikan bantuan tangap darurat terhadap warga yang terdampak bencana alam agar kebutuhan konsumsi keluarga mereka tetap terpenuhi.

Bantuan yang didistribusikan bagi para korban bencana alam, seperti makanan siap saji, gula, kopi beras, selimut, dan terpal.

"Bahkan Pemerintah Kabupaten Kupang membuka dapur umum untuk menyiapkan kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak bencana alam, Pemerintah Kabupaten Kupang melalui BPBD dan masyarakat sekitar lokasi bencana secara bergotong royong membuka dapur umum untuk warga terdampak bencana alam," kata Elfrid Saneh.

Ia mengatakan saat terjadi bencana alam, korban terdampak bencana tidak bisa melakukan kegiatan memasak setelah air banjir merendam rumah maupun dapur milik warga, sehingga pembangunan dapur umum bermanfaat penting membantu warga dalam memenuhi kebutuhan makanan.

Baca juga: BPJN NTT target jalan di lokasi longsor tuntas 15 Maret

Baca juga: Bangunan sekolah di Pulau Adonara rusak akibat longsor