Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Jerry Manafe optimistis jumlah anak yang menderita stunting berkurang hingga mencapai 19 persen pada 2023 dari 6.118 anak yang sedang mengalami stunting di daerah itu.
"Kami optimistis sekali jumlah penderita stunting di Kabupaten Kupang turun hingga 19 persen pada 2023, karena pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa serta kelurahan sedang gencar melakukan upaya mengatasi stunting," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe di Kupang, Jumat, (10/3/2023).
Menurut dia mengatasi stunting harus dilakukan dengan bekerja keras yang dilakukan secara kolaborasi lintas sektor sehingga dapat membuahkan hasil maksimal sehingga anak yang mengalami kekerdilan berkurang.
"Mengatasi stunting perlu memperhatikan hal-hal menyangkut kebutuhan asupan gizi anak agar tetap terpenuhi, para ibu hamil dan orang tua bayi balita harus mendapatkan suplai gizi yang memadai agar fisik dan otak anak harus terus terjaga dengan baik, serta sumber daya juga harus bagus agar tidak ada stunting" kata Jerry Manafe.
Ia juga menegaskan perlunya pembeian ASI ekslusif karena banyak manfaat dari ASI untuk anak bayi baru melahirkan.
Jerry Manafe yang merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kupang menjelaskan kegiatan operasi bulan timbang dan ukur serta pemantauan balita stunting yang sedang gencar dilakukan di Kabupaten Kupang dalam rangka memperoleh data terbaru yang lebih valid dan melakukan edukasi kepada para kader serta masyarakat yang mempunyai balita tentang apa itu stunting, ibu hamil KEK dan gizi buruk.
"Kabupaten sudah mencanangkan program orang tua asuh bagi anak stunting sehingga semua pihak seperti ASN, DPRD maupun pejabat Pemkab Kupang mendapat peran sebagai orang tua asuh anak stunting. Melalui gerakan orang tua asuh maka penanganan anak-anak stunting menjadi lebih optimal," kata Jerry Manafe.
Baca juga: NTT dapat bantuan 5.496 alat antropometri dari Kemenkes
Baca juga: Wabup Kupang pantau PMT bagi anak penderita stunting
"Kami optimistis sekali jumlah penderita stunting di Kabupaten Kupang turun hingga 19 persen pada 2023, karena pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa serta kelurahan sedang gencar melakukan upaya mengatasi stunting," kata Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe di Kupang, Jumat, (10/3/2023).
Menurut dia mengatasi stunting harus dilakukan dengan bekerja keras yang dilakukan secara kolaborasi lintas sektor sehingga dapat membuahkan hasil maksimal sehingga anak yang mengalami kekerdilan berkurang.
"Mengatasi stunting perlu memperhatikan hal-hal menyangkut kebutuhan asupan gizi anak agar tetap terpenuhi, para ibu hamil dan orang tua bayi balita harus mendapatkan suplai gizi yang memadai agar fisik dan otak anak harus terus terjaga dengan baik, serta sumber daya juga harus bagus agar tidak ada stunting" kata Jerry Manafe.
Ia juga menegaskan perlunya pembeian ASI ekslusif karena banyak manfaat dari ASI untuk anak bayi baru melahirkan.
Jerry Manafe yang merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kupang menjelaskan kegiatan operasi bulan timbang dan ukur serta pemantauan balita stunting yang sedang gencar dilakukan di Kabupaten Kupang dalam rangka memperoleh data terbaru yang lebih valid dan melakukan edukasi kepada para kader serta masyarakat yang mempunyai balita tentang apa itu stunting, ibu hamil KEK dan gizi buruk.
"Kabupaten sudah mencanangkan program orang tua asuh bagi anak stunting sehingga semua pihak seperti ASN, DPRD maupun pejabat Pemkab Kupang mendapat peran sebagai orang tua asuh anak stunting. Melalui gerakan orang tua asuh maka penanganan anak-anak stunting menjadi lebih optimal," kata Jerry Manafe.
Baca juga: NTT dapat bantuan 5.496 alat antropometri dari Kemenkes
Baca juga: Wabup Kupang pantau PMT bagi anak penderita stunting