Kupang (ANTARA News NTT) - Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara akan menyerap 20 ton bawang merah dan putih milik para petani setempat dalam musim panen tahun ini.
"Kami targetkan akan membeli 10 ton bawang merah dan 10 ton bawang putih milik para petani Nusa Tenggara Timur dalam tahun ini," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre NTT, Alex Malelak ketika dihubungi Antara di Kupang, Senin (14/1).
Ia mengatakan target penyerapan bawang sebanyak 20 ton akan dilakukan Bulog NTT pada masa panen antara Januari-Juni 2019.
Potensi pengembangan bawang merah dan putih di NTT, antara lain di Pulau Semau (Kabupaten Kupang), Pulau Rote (Kabupaten Rote Ndao) serta Malaka, kabupaten bungsu di NTT, hasil pemekaran dari Kabupaten Belu.
Pada 2018, Bulog NTT sempat membeli komoditas tersebut di daerah penghasil bawang, antara lain 5,8 ton bawang merah dan 8,8 ton bawang putih.
Ia mengatakan, penyerapan bawang dari petani lokal di NTT masih didominasi bawang merah karena produksi bawang putih yang relatif masih sangat minim.
Baca juga: Flores Timur kembangkan bawang merah di lima kecamatan
"Karena itu, untuk bawang putih ini pembeliannya kami koordinasi dengan distributor di Kota Kupang yang mendatangkannya dari Surabaya," katanya.
Ia menambahkan, meskipun target penyerapan bawang di 2019 ini lebih banyak dari capaian tahun sebelumnya, namun sangat tergantung dari kemampuan produksi petani lokal.
"Kami berharap agar produksi bawang putih bisa lebih ditingkatkan karena sejauh ini hasilnya masih relatif sedikit sehingga masih mengandalkan pasokan dari luar," katanya.
Baca juga: Lembata jadi pemasok bawang merah untuk Alor dan Flores Timur
"Kami targetkan akan membeli 10 ton bawang merah dan 10 ton bawang putih milik para petani Nusa Tenggara Timur dalam tahun ini," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre NTT, Alex Malelak ketika dihubungi Antara di Kupang, Senin (14/1).
Ia mengatakan target penyerapan bawang sebanyak 20 ton akan dilakukan Bulog NTT pada masa panen antara Januari-Juni 2019.
Potensi pengembangan bawang merah dan putih di NTT, antara lain di Pulau Semau (Kabupaten Kupang), Pulau Rote (Kabupaten Rote Ndao) serta Malaka, kabupaten bungsu di NTT, hasil pemekaran dari Kabupaten Belu.
Pada 2018, Bulog NTT sempat membeli komoditas tersebut di daerah penghasil bawang, antara lain 5,8 ton bawang merah dan 8,8 ton bawang putih.
Ia mengatakan, penyerapan bawang dari petani lokal di NTT masih didominasi bawang merah karena produksi bawang putih yang relatif masih sangat minim.
Baca juga: Flores Timur kembangkan bawang merah di lima kecamatan
"Karena itu, untuk bawang putih ini pembeliannya kami koordinasi dengan distributor di Kota Kupang yang mendatangkannya dari Surabaya," katanya.
Ia menambahkan, meskipun target penyerapan bawang di 2019 ini lebih banyak dari capaian tahun sebelumnya, namun sangat tergantung dari kemampuan produksi petani lokal.
"Kami berharap agar produksi bawang putih bisa lebih ditingkatkan karena sejauh ini hasilnya masih relatif sedikit sehingga masih mengandalkan pasokan dari luar," katanya.
Baca juga: Lembata jadi pemasok bawang merah untuk Alor dan Flores Timur