PLN alirkan listrik dukung produksi lombok-bawang di Rote Ndao

id electrifying agriculture ,listrik untuk pertanian,kelompok tani rote ndao,listrik untuk produksi bawang,pln uiw ntt,rote

PLN alirkan listrik dukung produksi lombok-bawang di Rote Ndao

Petugas PLN UIW NTT bersama para petani di Desa Lekona, Kabupaten Rote Ndao, berpose bersama dalam kegiatan penyalaan pelanggan electrifying agriculture kebun lombok dan bawang. (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT)

Mereka kini bisa mengoperasikan pompa air menggunakan energi listrik dari PLN sehingga lebih efisien...
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mengalirkan energi listrik untuk mendukung usaha produksi komoditas lombok dan bawang yang dijalankan kelompok petani di Kabupaten Rote Ndao.

Layanan listrik bagi sektor pertanian di Rote Ndao merupakan program electrifying agriculture yang menjadi lompatan besar bagi para petani," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Fintje Lumembang dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (16/11/2022).

Ia menjelaskan pihaknya memberikan bantuan pemasangan baru listrik secara gratis untuk kelompok petani di Desa Lekona, Kecamatan Pantai Baru, Rote Ndao, yang memproduksi komoditas bawang dan lombok.

Dengan pasokan listrik tersebut, kata dia maka kelompok petani tidak lagi mengeluarkan biaya membeli bahan bakar minyak untuk mesin genset yang selama ini menjadi sumber listrik bagi usaha pertanian.

"Mereka kini bisa mengoperasikan pompa air menggunakan energi listrik dari PLN sehingga lebih efisien," katanya.

Fintje berharap pasokan listrik PLN dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat atau daerah setempat.

"Kami bersyukur bisa turut berkontribusi dalam mendukung produksi pertanian ini. Semoga kesejahteraan masyarakat atau petani desa semakin meningkat," katanya

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Desa Lekona Steven J Beda mengatakan para petani di kelompok tersebut menyambut gembira atas kehadiran listrik PLN untuk mendukung usaha produksi komoditi lombok dan bawang di desa setempat.

Baca juga: PLN: Bauran EBT sistem listrik Pulau Flores capai 25,38 persen

Ia menjelaskan, sebelumnya para petani di kelompok tersebut harus mengeluarkan biaya mencapai hingga Rp900 ribu per bulan untuk membeli BBM. Namun dengan listrik PLN maka pengeluaran berkurang menjadi sekitar Rp500 ribu per bulan.

Baca juga: PLN sediakan listrik premium untuk rumah sakit dan hotel di Pulau Sumba

"Dengan listrik PLN, beban biaya BBM selama ini bisa ditekan, pendapatan bisa lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga diharapkan petani kami bisa lebih sejahtera," katanya.