Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini peristiwa banjir pesisir (rob) yang berpeluang melanda wilayah pesisir empat pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.
"Potensi fenomena rob berpeluang melanda pesisir Pulau Sabu, Raijua, Timor, dan Rote," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin, (10/4/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini peristiwa rob di wilayah NTT yang berlaku selama 11-12 April.
Agung menjelaskan, fenomena rob diperkirakan terjadi berdasarkan data pasang surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan yang mempengaruhi wilayah pesisir di NTT.
Fenomena naiknya permukaan air laut ke daratan pesisir, kata perlu diwaspadai warga karena menimbulkan berbagai dampak seperti air laut yang menggenangi pemukiman penduduk di wilayah pesisir.
Selain itu mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan laut.
"Oleh sebab itu masyarakat harus selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak rob," katanya.
Ia menyarankan warga di wilayah pesisir pulau yang berpotensi terdampak rob agar selalu siap mengevakuasi diri beserta barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman ketika terjadi rob.
Agung juga menyarankan agar warga terus memantau informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk mengantisipasi potensi dampak bencana guna meminimalkan kerugian.
Baca juga: BMKG ingatkan warga pesisir waspada cuaca ekstrem
Baca juga: Nelayan Kota Kupang tidak melaut dampak siklon tropis 98S
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG beri peringatan dini rob berpeluang landa empat pulau di NTT
"Potensi fenomena rob berpeluang melanda pesisir Pulau Sabu, Raijua, Timor, dan Rote," kata Pelaksana Tugas Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin, (10/4/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini peristiwa rob di wilayah NTT yang berlaku selama 11-12 April.
Agung menjelaskan, fenomena rob diperkirakan terjadi berdasarkan data pasang surut, tinggi gelombang, kecepatan angin, dan curah hujan yang mempengaruhi wilayah pesisir di NTT.
Fenomena naiknya permukaan air laut ke daratan pesisir, kata perlu diwaspadai warga karena menimbulkan berbagai dampak seperti air laut yang menggenangi pemukiman penduduk di wilayah pesisir.
Selain itu mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan laut.
"Oleh sebab itu masyarakat harus selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak rob," katanya.
Ia menyarankan warga di wilayah pesisir pulau yang berpotensi terdampak rob agar selalu siap mengevakuasi diri beserta barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman ketika terjadi rob.
Agung juga menyarankan agar warga terus memantau informasi cuaca maritim dari BMKG sebagai referensi untuk mengantisipasi potensi dampak bencana guna meminimalkan kerugian.
Baca juga: BMKG ingatkan warga pesisir waspada cuaca ekstrem
Baca juga: Nelayan Kota Kupang tidak melaut dampak siklon tropis 98S
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG beri peringatan dini rob berpeluang landa empat pulau di NTT