Kupang (ANTARA) - Tim SAR menemukan anak remaja bernama Sadikin (12) dari Desa Numba, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hilang terseret arus gelombang saat memancing ikan di perairan Pantai Batu Cincin, dalam kondisi meninggal.
"Korban telah ditemukan tim SAR gabungan dalam operasi pencarian hari keempat di pesisir Pantai Batu Cincin dengan kondisi korban sudah meninggal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere, Mexianus Bekabel, saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (12/4=2023).
Peristiwa yang menimpa Sadikin bermula ketika korban bersama dua temanya pada Minggu 9/4) sekitar pukul 09.00 WITA pergi memancing ikan di Pantai Batu Cincin.
Korban dan kedua temannya tidak menggunakan perahu, namun memancing dari atas batu dan sekitar pukul 11.00 WITA kondisi perairan di Pantai Batu Cincin sedang terjadi gelombang tinggi sekitar 1,5-2,5 meter. Kuat dugaan korban jatuh dari pijakan batu saat terjadi gelombang tinggi.
Ia mengatakan tim SAR gabungan selama empat hari berupaya mencari korban dengan memperluas lokasi pencarian di kawasan Pantai Batu Cincin.
Ia mengatakan korban ditemukan tim SAR sekitar pukul 09.35 WITA dalam kondisi meninggal di tepi Pantai Batu Cincin arah barat Desa Numba sekitar 1,2 kilometer dari lokasi korban memancing ikan.
"Setelah korban ditemukan maka tim SAR langsung membawa korban menuju ke Puskesmas Nangapanda, Kabupaten Ende, menggunakan ambulans. Korban telah diserahkan kepada keluarga," kata Mexianus Bekabel.
Baca juga: Lansia korban banjir di Mabar belum ditemukan
Baca juga: Dua warga Amfoang terseret banjir
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anak remaja di Ende tewas, terseret gelombang tinggi saat mancing
"Korban telah ditemukan tim SAR gabungan dalam operasi pencarian hari keempat di pesisir Pantai Batu Cincin dengan kondisi korban sudah meninggal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere, Mexianus Bekabel, saat dihubungi dari Kupang, Rabu, (12/4=2023).
Peristiwa yang menimpa Sadikin bermula ketika korban bersama dua temanya pada Minggu 9/4) sekitar pukul 09.00 WITA pergi memancing ikan di Pantai Batu Cincin.
Korban dan kedua temannya tidak menggunakan perahu, namun memancing dari atas batu dan sekitar pukul 11.00 WITA kondisi perairan di Pantai Batu Cincin sedang terjadi gelombang tinggi sekitar 1,5-2,5 meter. Kuat dugaan korban jatuh dari pijakan batu saat terjadi gelombang tinggi.
Ia mengatakan tim SAR gabungan selama empat hari berupaya mencari korban dengan memperluas lokasi pencarian di kawasan Pantai Batu Cincin.
Ia mengatakan korban ditemukan tim SAR sekitar pukul 09.35 WITA dalam kondisi meninggal di tepi Pantai Batu Cincin arah barat Desa Numba sekitar 1,2 kilometer dari lokasi korban memancing ikan.
"Setelah korban ditemukan maka tim SAR langsung membawa korban menuju ke Puskesmas Nangapanda, Kabupaten Ende, menggunakan ambulans. Korban telah diserahkan kepada keluarga," kata Mexianus Bekabel.
Baca juga: Lansia korban banjir di Mabar belum ditemukan
Baca juga: Dua warga Amfoang terseret banjir
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anak remaja di Ende tewas, terseret gelombang tinggi saat mancing