Kupang (ANTARA) - Sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan (Rutan ) Kelas IIB Kupang mengaku suasana Idul Fitri 1444 Hijriah terasa sekali selama mereka ditahan di tempat pembinaan tersebut.

“Suasananya sangat terasa sekali selama hari-hari menyambut Idul Fitri,” kata WBP Muhammad ketika ditemui di Rutan Kupang, Sabtu, (22/4/2023).

Muhammad mengatakan bahwa dirinya tak merasa bahwa sedang dihukum di Rutan tersebut, namun justru berada di suatu tempat untuk dibina agar lebih baik lagi.

Dia mengaku selama bulan puasa, dia bersama sejumlah rekannya yang beragama Muslim bisa menjalan ibadah puasa secara penuh tanpa ada yang bolong sama sekali.

“Sebelumnya sempat takut, kira-kira bisa tidak, ya, puasa penuh selama 30 hari, tetapi Alhamdulillah, berjalan lancar,” kata dia.

Hal ini karena dukungan dari para pegawai di Rutan Kupang dan juga rekan-rekannya WBP yang beragama non Muslim yang ikut menghormati puasa yang dijalankan oleh para WBP beragama Islam.

“Ditambah lagi hari ini dikunjungi oleh keluarga, saya sendiri merasa bahwa momennya sangat terasa tetapi beda suasana saja,” ujar dia.

Hal yang sama juga diakui oleh Rizky WBP di Lapas Kelas IIA Kupang. Menurut dia, adanya kelonggaran kunjungan membuat dirinya bisa merasakan momentum Idul Fitri bersama keluarganya.

“Walaupun pertemuannya singkat saja, tetapi setidaknya bisa saling bermaaf-maafan di momentum kemenangan ini,” ujar dia.

Dia pun mengaku senang dan mengaku pelayanan yang diberikan oleh pegawai Lapas juga sangat bagus.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham serahkan SK remisi kepada ratusan WBP di NTT

Baca juga: Kemenkumham NTT minta warga melapor biaya tak wajar dalam pemindahan WBP

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024