Kupang (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menegaskan, tidak ada biaya pemulangan jenazah Angnes Peni Muda, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Tanahlein, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten F1ores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
"Ngak ada biaya pemulangan. Yang ngumpulin sumbangan itu ngak tahu untuk apa. Yang pasti pemulangan jenazah ditanggung KBRI," kata Hermono menjawab ANTARA melalui pesan singkat, Rabu, (7/6/2023).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pemberitaan di sebuah media online berjudul "Mari Berdonasi untuk Pulangkan Jenazah PMI Agnes Peni Muda dari Malaysia, Butuh Dana Rp30 Juta".
"Kami masih kesulitan biaya. Karena dari Kedutaan Indonesia di Malaysia memang minta kami harus siapkan biaya pemulangannya," ungkap seorang warga asal Tanahlein, yang mengaku masih keluarga dekat almarhumah kepada aksinews.id, Selasa (6/6/2023).
Menurut Dubes Hermono, pemulangan jenazah ke kampung halamannya masih menunggu kelengkapan adminitrasi atau dokumen pengiriman jenazah, dan bukan karena masalah biaya pengiriman jenazah.
Sekretaris II Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO), Gabriel Goa mengatakan, saat ini banyak orang yang berupaya mencari keuntungan dengan mengaku sebagai petugas KBRI Malaysia.
"Banyak oknum yang mengaku-ngaku orang Kedubes RI untuk Malaysia untuk menipu keluarga korban, sehingga harus diwaspadai," katanya.
"Ngak ada biaya pemulangan. Yang ngumpulin sumbangan itu ngak tahu untuk apa. Yang pasti pemulangan jenazah ditanggung KBRI," kata Hermono menjawab ANTARA melalui pesan singkat, Rabu, (7/6/2023).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pemberitaan di sebuah media online berjudul "Mari Berdonasi untuk Pulangkan Jenazah PMI Agnes Peni Muda dari Malaysia, Butuh Dana Rp30 Juta".
"Kami masih kesulitan biaya. Karena dari Kedutaan Indonesia di Malaysia memang minta kami harus siapkan biaya pemulangannya," ungkap seorang warga asal Tanahlein, yang mengaku masih keluarga dekat almarhumah kepada aksinews.id, Selasa (6/6/2023).
Menurut Dubes Hermono, pemulangan jenazah ke kampung halamannya masih menunggu kelengkapan adminitrasi atau dokumen pengiriman jenazah, dan bukan karena masalah biaya pengiriman jenazah.
Sekretaris II Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO), Gabriel Goa mengatakan, saat ini banyak orang yang berupaya mencari keuntungan dengan mengaku sebagai petugas KBRI Malaysia.
"Banyak oknum yang mengaku-ngaku orang Kedubes RI untuk Malaysia untuk menipu keluarga korban, sehingga harus diwaspadai," katanya.