Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tardamu Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur mengingatkan masyarakat setempat untuk mewaspadai ancaman kekeringan akibat fenomena El Nino.
"Kita perlu waspada akan ancaman kekeringan meteorologis akibat terjadinya El Nino yang diprediksi berlangsung hingga Oktober 2023," kata Kepala Stasiun Meteorologi Tardamu Sabu Raijua Jumima Saleh Sidin dari Sabu Raijua, Rabu, (9/8/2023).
Secara umum, wilayah Sabu Raijua telah memasuki musim kemarau sejak Dasarian II atau pertengahan Mei 2023.
Sesuai rilis Prakiraan Musim Kemarau dari Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang, puncak musim kemarau di wilayah Sabu Raijua terjadi pada Agustus 2023.
Sejak Maret 2023 pula, BMKG telah merilis peringatan tentang terjadinya El Nino yang akan menguatkan musim kemarau pada 2023, termasuk di wilayah Sabu Raijua.
Atas kondisi itu, Jumima mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai meningkatnya risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan air bersih.
Ia menjelaskan wilayah Kecamatan Sabu Barat, Sabu Timur, dan Raijua berstatus siaga dan Kecamatan Hawu Mehara berstatus waspada sebagaimana peringatan dini kekeringan meteorologis di Provinsi NTT dari Stasiun Klimatologi Kupang per 31 Juli 2023.
Melalui informasi peringatan dini tersebut, ia berharap, pemerintah daerah dan masyarakat dapat lebih optimal dalam mengelola air bersih yang sudah tertampung di waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya.
Dengan demikian masyarakat bisa bertahan dan tetap mendapatkan air bersih selama musim kemarau ini hingga bisa kembali menampung air musim hujan berikutnya.
Baca juga: PLN tambah pembangkit percepat pemulihan total listrik Sabu Raijua
Prakirawan Stasiun Meteorologi Tardamu Sabu Raijua Lioba Seuk Soera menambahkan hujan saat musim kemarau yang masih terjadi di beberapa wilayah bersifat singkat dan ringan.
Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh terkecoh dengan keadaan tersebut.
Baca juga: BPBD Sabu Raijua salurkan air bersih tangani kekeringan
"Jangan sampai terkecoh dan tidak mengindahkan peringatan dini yang telah dirilis terkait musim kemarau dan El Nino di Tahun 2023 ini," katanya.
"Kita perlu waspada akan ancaman kekeringan meteorologis akibat terjadinya El Nino yang diprediksi berlangsung hingga Oktober 2023," kata Kepala Stasiun Meteorologi Tardamu Sabu Raijua Jumima Saleh Sidin dari Sabu Raijua, Rabu, (9/8/2023).
Secara umum, wilayah Sabu Raijua telah memasuki musim kemarau sejak Dasarian II atau pertengahan Mei 2023.
Sesuai rilis Prakiraan Musim Kemarau dari Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang, puncak musim kemarau di wilayah Sabu Raijua terjadi pada Agustus 2023.
Sejak Maret 2023 pula, BMKG telah merilis peringatan tentang terjadinya El Nino yang akan menguatkan musim kemarau pada 2023, termasuk di wilayah Sabu Raijua.
Atas kondisi itu, Jumima mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai meningkatnya risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan air bersih.
Ia menjelaskan wilayah Kecamatan Sabu Barat, Sabu Timur, dan Raijua berstatus siaga dan Kecamatan Hawu Mehara berstatus waspada sebagaimana peringatan dini kekeringan meteorologis di Provinsi NTT dari Stasiun Klimatologi Kupang per 31 Juli 2023.
Melalui informasi peringatan dini tersebut, ia berharap, pemerintah daerah dan masyarakat dapat lebih optimal dalam mengelola air bersih yang sudah tertampung di waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya.
Dengan demikian masyarakat bisa bertahan dan tetap mendapatkan air bersih selama musim kemarau ini hingga bisa kembali menampung air musim hujan berikutnya.
Baca juga: PLN tambah pembangkit percepat pemulihan total listrik Sabu Raijua
Prakirawan Stasiun Meteorologi Tardamu Sabu Raijua Lioba Seuk Soera menambahkan hujan saat musim kemarau yang masih terjadi di beberapa wilayah bersifat singkat dan ringan.
Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh terkecoh dengan keadaan tersebut.
Baca juga: BPBD Sabu Raijua salurkan air bersih tangani kekeringan
"Jangan sampai terkecoh dan tidak mengindahkan peringatan dini yang telah dirilis terkait musim kemarau dan El Nino di Tahun 2023 ini," katanya.