Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur melibatkan 70 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)  dalam gelaran Festival Tenun Ikat ketiga atau Third Exotic Tenun Fest (ETF) 2023 di provinsi berbasis kepulauan itu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Kita harapkan dengan adanya Exotic Tenun Fest (ETF) 2023, 70 UMKM yang terlibat selalu naik kelas dari waktu ke waktu dengan pembinaan yang sesuai agar produksi UMKM semakin meningkat dengan jangkauan pasar yang lebih luas, baik dalam negeri maupun luar negeri,” Kata Kepala  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Stefanus Donny H. Heatubun di Kupang, Minggu (27/8).

Keikutsertaan UMKM dalam ETF tahun tahun ketiga ini cukup meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya berjumlah 15 UMKM dan tahun 2022 sebanyak 62 UMKM.

Dalam sambutannya, Kepala BI NTT mengatakan kegiatan ETF tersebut merupakan bentuk dukungan BI NTT dalam mendukung gerakan nasional bangga buatan Indonesia dan bangga berwisata di Indonesia.

“ ETF 2023 juga sekaligus menjadi program inisiatif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI),” katanya.

Kegiatan festival yang dilaksanakan selama tiga hari itu melibatkan UMKM binaan Bank Indonesia, Pemprov NTT dan sejumlah Perbankan di NTT.

“Kegiatan ini merupakan panggung UMKM, baik itu binaan dari Bank Indonesia, Pemprov dan perbankan yang masing-masing bergerak di sektor wastra (tenun beserta produk turunannya), kriya, kuliner dan kopi serta produk turunannya dari hulu ke hilir,” kata Donny.

Donny menambahkan, kegiatan dengan tema toward green economy atau menuju ekonomi hijau diharapkan tidak hanya sekedar rutinitas biasa, tetapi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Dalam setiap kegiatan kami, termasuk pendampingan UMKM pada dasarnya bermaksud untuk pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat dengan menjadi wadah bagi UMKM agar produknya mampu menembus pasar global” tambah Donny.

 Jimmy Blegun anggota UMKM Kopi Saa binaan Dekranasda NTT yang ditemui ANTARA, mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut.

“Kita merasa senang dan bangga karena bisa menambah pendapatan dalam event seperti ini dan membantu memperluas jaringan pasar kita juga,” katanya.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Leny Tanga dari UMKM Tenun Ikat Pokok Kreatif Margeta binaan Bank Arta Graha Kupang.

“Selain mampu memperluas jaringan distribusi dari produk tenun ikat, kegiatan EFT juga menjadi wadah untuk mengenalkan budaya daerah kita kepada pengunjung,” katanya

Baca juga: Best Bank Performance of MSMEs Loans Award 2023 bentuk apresisasi perbankkan majukan UMKM

Sementara pengunjung ETF, Tuti Pasaribu merasa didekatkan dengan kebudayaan dan adat-istiadat dari Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Pemerintah sedang menyiapkan PP penghapusan kredit macet UMKM

“Kita sebagai orang Medan merasa semakin didekatkan dengan kebudayaan NTT yang beragam dan bisa mengenal adat istiadatnya juga,” katanya.

Pewarta : Hendrikus Darto/Maria Mercis Tame Meka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024