Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, berpeluang mendatar seiring dengan Bank Indonesia (BI) yang menahan tingkat suku bunga acuannya di level 5,75 persen.
IHSG dibuka melemah 2,83 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.008,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,74 poin atau 0,18 persen ke posisi 968,68.
“IHSG pada hari ini diperkirakan bergerak sideways cenderung melemah,dengan level support 6.950 dan resistance 7.021,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman kepada Antara di Jakarta, Jumat, (22/9/2023).
Dari dalam negeri, BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen, atau sesuai dengan perkiraan pasar.
Kemarin, seluruh bursa kawasan regional Asia Pasifik mengalami koreksi mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada malam sebelumnya.
Meskipun The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir, namun mengindikasikan kenaikan suku bunga satu kali lagi pada tahun 2023 ini.
Dari AS indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,08 persen, S&P 500 turun 1,64 persen, indeks Nasdaq terkoreksi 1,82 persen. Para pelaku pasar mulai khawatir bahwa lawmakers tidak akan mampu mencegah government shutdown.
Initial jobless claims AS untuk pekan yang berakhir pada 16 September 2023 mencapai 201.000, atau di bawah perkiraan. Yield Treasury AS 10 tahun menyentuh level tertinggi sebesar 4,494 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 328,80 poin atau 1,01 persen ke 32.242,19 indeks Hang Seng menguat 22,60 poin atau 0,13 persen ke 17.678,01, indeks Shanghai menguat 5,45 poin atau 0,18 persen ke 3.090,15, dan indeks Straits Times melemah 11,77 poin atau 0,37 persen ke 3.191,04.
Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa global
Baca juga: IHSG berpeluang alami volatilitas cukup tinggi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang mendatar seiring BI tahan suku bunga
IHSG dibuka melemah 2,83 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.008,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,74 poin atau 0,18 persen ke posisi 968,68.
“IHSG pada hari ini diperkirakan bergerak sideways cenderung melemah,dengan level support 6.950 dan resistance 7.021,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman kepada Antara di Jakarta, Jumat, (22/9/2023).
Dari dalam negeri, BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen, atau sesuai dengan perkiraan pasar.
Kemarin, seluruh bursa kawasan regional Asia Pasifik mengalami koreksi mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada malam sebelumnya.
Meskipun The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir, namun mengindikasikan kenaikan suku bunga satu kali lagi pada tahun 2023 ini.
Dari AS indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,08 persen, S&P 500 turun 1,64 persen, indeks Nasdaq terkoreksi 1,82 persen. Para pelaku pasar mulai khawatir bahwa lawmakers tidak akan mampu mencegah government shutdown.
Initial jobless claims AS untuk pekan yang berakhir pada 16 September 2023 mencapai 201.000, atau di bawah perkiraan. Yield Treasury AS 10 tahun menyentuh level tertinggi sebesar 4,494 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 328,80 poin atau 1,01 persen ke 32.242,19 indeks Hang Seng menguat 22,60 poin atau 0,13 persen ke 17.678,01, indeks Shanghai menguat 5,45 poin atau 0,18 persen ke 3.090,15, dan indeks Straits Times melemah 11,77 poin atau 0,37 persen ke 3.191,04.
Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa global
Baca juga: IHSG berpeluang alami volatilitas cukup tinggi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang mendatar seiring BI tahan suku bunga