Kupang (ANTARA News NTT) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang menutup semua lintasan penyeberangan antardaerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur akibat cuaca buruk yang masih terus melanda wilayah perairan setempat.
"Semua lintasan penyeberangan di NTT kami ditutup sejak 24 Januari 2019 hingga kondisi cuaca kembali membaik," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Burhan Zahim kepada Antara di Kupang, Sabtu (26/1).
Ia mengatakan ada belasan lintasan pelayaran yang menghubungkan Kota Kupang dengan kabupaten maupun antarwilayah kabupaten di provinsi berbasiskan kepulauan ini, untuk sementara ditutup.
"Hanya lintasan penyeberangan Kupang-Semau yang masih tetap dilayani kapal feri, karena jarak antara kedua daerah itu relatif dekat," katanya.
Menurut Burhan, penutupan semua layanan penyeberangan feri itu akan berlangsung hingga kondisi cuaca di wilayah perairan laut NTT membaik, berdasarkan laporan dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
Sebelumnya, BMKG Stasiun El Tari Kupang mengingatkan operator pelayaran untuk mewaspadai gelombang setinggi dua hingga tujuh meter di wilayah perairan NTT.
Gelombang setinggi 7.0 meter berpotensi terjadi di perairan laut Sawu, perairan laut Selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia Selatan NTT, perairan Selatan Kupang, laut Timor Selatan NTT dan Pulau Rote.
Sementara potensi gelombang setinggi 6.0 meter terjadi di perairan Utara Flores dan Selat Sumba. Selain itu, potensi gelombang setinggi 5.0 meter juga berpotensi terjadi di perairan Selat Sape.
Potensi gelombang setinggi 2-4 meter berpotensi juga terjadi di Selat Ombai, Selat Wetar, Selat Flores, Selat Lakakera, Selat Boleng dan Selat Alor.
Baca juga: Pelayaran Ke Aimere Dihentikan
Baca juga: ASDP survei penyeberangan Maritaing-Dili
"Semua lintasan penyeberangan di NTT kami ditutup sejak 24 Januari 2019 hingga kondisi cuaca kembali membaik," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Burhan Zahim kepada Antara di Kupang, Sabtu (26/1).
Ia mengatakan ada belasan lintasan pelayaran yang menghubungkan Kota Kupang dengan kabupaten maupun antarwilayah kabupaten di provinsi berbasiskan kepulauan ini, untuk sementara ditutup.
"Hanya lintasan penyeberangan Kupang-Semau yang masih tetap dilayani kapal feri, karena jarak antara kedua daerah itu relatif dekat," katanya.
Menurut Burhan, penutupan semua layanan penyeberangan feri itu akan berlangsung hingga kondisi cuaca di wilayah perairan laut NTT membaik, berdasarkan laporan dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
Sebelumnya, BMKG Stasiun El Tari Kupang mengingatkan operator pelayaran untuk mewaspadai gelombang setinggi dua hingga tujuh meter di wilayah perairan NTT.
Gelombang setinggi 7.0 meter berpotensi terjadi di perairan laut Sawu, perairan laut Selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia Selatan NTT, perairan Selatan Kupang, laut Timor Selatan NTT dan Pulau Rote.
Sementara potensi gelombang setinggi 6.0 meter terjadi di perairan Utara Flores dan Selat Sumba. Selain itu, potensi gelombang setinggi 5.0 meter juga berpotensi terjadi di perairan Selat Sape.
Potensi gelombang setinggi 2-4 meter berpotensi juga terjadi di Selat Ombai, Selat Wetar, Selat Flores, Selat Lakakera, Selat Boleng dan Selat Alor.
Baca juga: Pelayaran Ke Aimere Dihentikan
Baca juga: ASDP survei penyeberangan Maritaing-Dili