Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat pemberdayaan perempuan rentan di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam program pelatihan menjahit.
"Sebagai wujud keberadaan PLN di tengah masyarakat, ada program PLN Peduli yang mana PLN tidak hanya menjalankan kegiatan bisnis saja, melainkan harus berkontribusi besar pada kehidupan masyarakat," kata Manager PLN UP3 Sumba Amrijal Simarmata dalam keterangan resmi yang diterima dari Sumba Timur, Jumat, (6/10/2023).
Melalui program TJSL, PLN memberikan pelatihan menjahit bagi 20 perempuan yang merupakan disabilitas, perempuan korban kekerasan, dan ibu rumah tangga yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumba Timur.
Pelatihan itu telah dimulai sejak 25 September 2023 dan akan berjalan selama satu bulan di Kota Waingapu.
PLN pun menyerahkan mesin jahit dan menyediakan segala jenis bahan serta peralatan pendukung lainnya untuk memudahkan peserta mengikuti pelatihan tersebut.
Amrijal menjelaskan Program TJSL yang dijalankan PLN bertujuan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) 2030.
Ia pun berharap pelatihan tersebut dapat diikuti dengan baik sehingga dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami selaku penyelenggara kegiatan ini berharap seluruh ibu-ibu yang ikut bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik sehingga betul-betul dapat meningkatkan keahlian, khususnya menjahit," ujar dia.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumba Timur, Yulianus Laki Amah mengatakan kegiatan itu bertujuan meningkatkan keterampilan para peserta.
Baca juga: PLN sudah mengalirkan listrik dusun dan desa ke empat kabupaten di NTT
Lewat pelatihan itu ia ingin ada penemuan inovasi-inovasi sesuai dengan pasar saat ini.
Baca juga: PLN bantu ternak kepada warga sekitar PLTP Ulumbu Manggarai
"Semoga kegiatan itu juga dapat mengembangkan sumber daya manusia, terutama akses lapangan kerja menjahit ini, dan PLN lebih baik lagi untuk berpartisipasi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Sumba Timur," kata Yulianus.
"Sebagai wujud keberadaan PLN di tengah masyarakat, ada program PLN Peduli yang mana PLN tidak hanya menjalankan kegiatan bisnis saja, melainkan harus berkontribusi besar pada kehidupan masyarakat," kata Manager PLN UP3 Sumba Amrijal Simarmata dalam keterangan resmi yang diterima dari Sumba Timur, Jumat, (6/10/2023).
Melalui program TJSL, PLN memberikan pelatihan menjahit bagi 20 perempuan yang merupakan disabilitas, perempuan korban kekerasan, dan ibu rumah tangga yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumba Timur.
Pelatihan itu telah dimulai sejak 25 September 2023 dan akan berjalan selama satu bulan di Kota Waingapu.
PLN pun menyerahkan mesin jahit dan menyediakan segala jenis bahan serta peralatan pendukung lainnya untuk memudahkan peserta mengikuti pelatihan tersebut.
Amrijal menjelaskan Program TJSL yang dijalankan PLN bertujuan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) 2030.
Ia pun berharap pelatihan tersebut dapat diikuti dengan baik sehingga dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami selaku penyelenggara kegiatan ini berharap seluruh ibu-ibu yang ikut bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik sehingga betul-betul dapat meningkatkan keahlian, khususnya menjahit," ujar dia.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumba Timur, Yulianus Laki Amah mengatakan kegiatan itu bertujuan meningkatkan keterampilan para peserta.
Baca juga: PLN sudah mengalirkan listrik dusun dan desa ke empat kabupaten di NTT
Lewat pelatihan itu ia ingin ada penemuan inovasi-inovasi sesuai dengan pasar saat ini.
Baca juga: PLN bantu ternak kepada warga sekitar PLTP Ulumbu Manggarai
"Semoga kegiatan itu juga dapat mengembangkan sumber daya manusia, terutama akses lapangan kerja menjahit ini, dan PLN lebih baik lagi untuk berpartisipasi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Sumba Timur," kata Yulianus.