Kupang (ANTARA) - PT Pertamina bersama Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) mengampanyekan sepeda bambu Indonesia yakni Spedagi sebagai bentuk komitmen Indonesia terhadap energi hijau dalam ajang sepeda jarak jauh Japanese Odyssey di Jepang pada bulan November mendatang.
"Wisli Sagara akan menguji kemampuan dan keandalan sepeda bambu tersebut di ajang global yang juga menegaskan komitmen kuat Pertamina dalam mengurangi emisi karbon," kata VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Kamis, (19/10/2023).
Penggemar bersepeda bernama Wisli Sagara dan perancang bambu Singgih S Kartono akan mengunjungi Jepang pada bulan November untuk mengikuti ajang sepeda jarak jauh Japanese Odyssey serta memberikan kuliah umum di beberapa universitas di Tokyo.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari Kayuh untuk Bumi (Pedal for Earth), sebuah kampanye global untuk sepeda bambu Indonesia yang diselenggarakan bersama oleh Spedagi, Pertamina, dan YBLL.
Kampanye itu juga bertujuan untuk mempromosikan produk bambu inovatif serta menyoroti komitmen Indonesia terhadap Green Energy dan Green Mobility.
Singgih akan ikut serta dalam kegiatan bersepeda santai keliling Kagoshima. Sedangkan Wisli Sagara akan berpartisipasi dalam keseluruhan kegiatan balap sepeda ketahanan sepanjang 2.700 kilo meter.
Adapun Japanese Odyssey akan memakan waktu 12 hari untuk diselesaikan, melalui 15 checkpoint mulai dari Sakurajima Peninsula hingga Ashigezaki Observatory di Hachinohe.
Untuk menghadapi kondisi jalan yang bervariasi, Wisli akan mengendarai sepeda bambu Spedagi varian baru yang diberi nama Dalantrasah.
Varian ini dirancang untuk bersepeda pada jalan berkerikil dan jarak jauh. Dalantrasah juga dilukis dengan warna resmi Pertamina yang menonjolkan pengabdian Singgih terhadap bentuk dan fungsi dalam desain.
Chairperson YBLL Monica Tanuhandaru menyampaikan sepeda bambu Spedagi telah menjadi ikon kampanye untuk mempromosikan bambu sebagai solusi ekologi dan ekonomi untuk restorasi lahan terdegradasi, konservasi air, emisi karbon, dan masalah kemiskinan di pedesaan Indonesia.
Ia mengatakan YBLL telah bekerja dengan 8.000 penerima manfaat di 286 desa dan delapan provinsi untuk memulihkan lahan terdegradasi, melindungi sumber air, mengurangi emisi karbon, meningkatkan perhutanan sosial, dan membangun industri bambu berbasis masyarakat.
Dalam tiga tahun terakhir, penerima manfaat telah menghasilkan 3,5 juta bibit bambu, 1,9 juta di antaranya ditanam di lahan kritis dan sekitar sumber air.
Baca juga: YBLL kampanyekan transportasi ramah lingkungan saat KTT ASEAN 2023
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Indonesia juga telah memilih YBLL sebagai mitra utama dalam melaksanakan program FOLU Net Sink yang berskala nasional untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Baca juga: Sepeda bambu sebagai cenderamata untuk tamu KTT ASEAN
"Sekarang kami bekerja sama dengan Spedagi dan Pertamina untuk memproduksi sepeda bambu yang terjangkau bagi pelajar di pedesaan serta mempercepat adopsi energi terbarukan berbasis bambu," ucap Monica.
"Wisli Sagara akan menguji kemampuan dan keandalan sepeda bambu tersebut di ajang global yang juga menegaskan komitmen kuat Pertamina dalam mengurangi emisi karbon," kata VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Kamis, (19/10/2023).
Penggemar bersepeda bernama Wisli Sagara dan perancang bambu Singgih S Kartono akan mengunjungi Jepang pada bulan November untuk mengikuti ajang sepeda jarak jauh Japanese Odyssey serta memberikan kuliah umum di beberapa universitas di Tokyo.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari Kayuh untuk Bumi (Pedal for Earth), sebuah kampanye global untuk sepeda bambu Indonesia yang diselenggarakan bersama oleh Spedagi, Pertamina, dan YBLL.
Kampanye itu juga bertujuan untuk mempromosikan produk bambu inovatif serta menyoroti komitmen Indonesia terhadap Green Energy dan Green Mobility.
Singgih akan ikut serta dalam kegiatan bersepeda santai keliling Kagoshima. Sedangkan Wisli Sagara akan berpartisipasi dalam keseluruhan kegiatan balap sepeda ketahanan sepanjang 2.700 kilo meter.
Adapun Japanese Odyssey akan memakan waktu 12 hari untuk diselesaikan, melalui 15 checkpoint mulai dari Sakurajima Peninsula hingga Ashigezaki Observatory di Hachinohe.
Untuk menghadapi kondisi jalan yang bervariasi, Wisli akan mengendarai sepeda bambu Spedagi varian baru yang diberi nama Dalantrasah.
Varian ini dirancang untuk bersepeda pada jalan berkerikil dan jarak jauh. Dalantrasah juga dilukis dengan warna resmi Pertamina yang menonjolkan pengabdian Singgih terhadap bentuk dan fungsi dalam desain.
Chairperson YBLL Monica Tanuhandaru menyampaikan sepeda bambu Spedagi telah menjadi ikon kampanye untuk mempromosikan bambu sebagai solusi ekologi dan ekonomi untuk restorasi lahan terdegradasi, konservasi air, emisi karbon, dan masalah kemiskinan di pedesaan Indonesia.
Ia mengatakan YBLL telah bekerja dengan 8.000 penerima manfaat di 286 desa dan delapan provinsi untuk memulihkan lahan terdegradasi, melindungi sumber air, mengurangi emisi karbon, meningkatkan perhutanan sosial, dan membangun industri bambu berbasis masyarakat.
Dalam tiga tahun terakhir, penerima manfaat telah menghasilkan 3,5 juta bibit bambu, 1,9 juta di antaranya ditanam di lahan kritis dan sekitar sumber air.
Baca juga: YBLL kampanyekan transportasi ramah lingkungan saat KTT ASEAN 2023
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Indonesia juga telah memilih YBLL sebagai mitra utama dalam melaksanakan program FOLU Net Sink yang berskala nasional untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Baca juga: Sepeda bambu sebagai cenderamata untuk tamu KTT ASEAN
"Sekarang kami bekerja sama dengan Spedagi dan Pertamina untuk memproduksi sepeda bambu yang terjangkau bagi pelajar di pedesaan serta mempercepat adopsi energi terbarukan berbasis bambu," ucap Monica.