Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) fokus memperkuat kapasitas UMKM pada sektor hulu karena banyaknya potensi yang harus dikembangkan untuk mendukung pariwisata Labuan Bajo, Flores.
"UMKM di sektor hulu sangat potensial karena menyangkut hidup banyak orang, jadi perlu kita kuatkan mengenai rantai pasok ke industri," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UMKM Manggarai Barat, Theresia Asmon dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat, (20/10/2023).
Theresia mengatakan Kabupaten Manggarai Barat memiliki 8.000-an UMKM yang terdata secara keseluruhan.
Dari jumlah itu, sebesar 60 persen pelaku UMKM bergerak pada sektor hulu yakni sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Sedangkan 40 persen terbagi dalam industri pengolahan kuliner, kriya, dan perdagangan.
Melihat banyaknya pelaku usaha yang berada pada sektor hulu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat merancang program-program penguatan pada masyarakat.
Melalui dana alokasi khusus (DAK) non fisik pada tahun 2023, kata Theresia, dinas teknis itu melakukan berbagai pelatihan bagi kelompok-kelompok UMKM yang berada di desa-desa.
Beberapa pelatihan itu seperti pelatihan pasca panen atau pengolahan, pelatihan pembuatan minyak kelapa murni di wilayah penghasil kelapa, prosesing kopi, serta pengolahan mete.
Selain memberikan pelatihan, dinas tersebut berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas PMPTSP untuk memfasilitasi pembuatan izin usaha bagi pelaku usaha.
Selanjutnya ada pula pelatihan pengemasan produk dan pemasaran produk.
"Kami juga fasilitasi off taker ke kelompok penghasil produk hulu," ucap Theresia.
Ia menyatakan komitmen pemerintah daerah melatih para anggota kelompok di desa untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas.
Baca juga: Kemenparekraf berikan pelatihan inkubasi subsektor fesyen di Labuan Bajo
Pemerintah daerah pun siap membuka pasar yang luas bagi mereka agar dampak pariwisata Labuan Bajo tidak hanya dirasakan oleh warga di kota, tapi juga semua masyarakat Manggarai Barat.
Baca juga: Dua desa wisata di NTT dapat bantuan dana dari Kemenparekraf
"Sejauh ini kami senang karena dukungan untuk UMKM datang dari banyak pihak, baik dari Kementerian Koperasi dan UMKM, juga Perindustrian dan Perdagangan, serta CSR BUMN. Kita kerja keroyokan," katanya menegaskan.
"UMKM di sektor hulu sangat potensial karena menyangkut hidup banyak orang, jadi perlu kita kuatkan mengenai rantai pasok ke industri," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, dan UMKM Manggarai Barat, Theresia Asmon dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat, (20/10/2023).
Theresia mengatakan Kabupaten Manggarai Barat memiliki 8.000-an UMKM yang terdata secara keseluruhan.
Dari jumlah itu, sebesar 60 persen pelaku UMKM bergerak pada sektor hulu yakni sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Sedangkan 40 persen terbagi dalam industri pengolahan kuliner, kriya, dan perdagangan.
Melihat banyaknya pelaku usaha yang berada pada sektor hulu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat merancang program-program penguatan pada masyarakat.
Melalui dana alokasi khusus (DAK) non fisik pada tahun 2023, kata Theresia, dinas teknis itu melakukan berbagai pelatihan bagi kelompok-kelompok UMKM yang berada di desa-desa.
Beberapa pelatihan itu seperti pelatihan pasca panen atau pengolahan, pelatihan pembuatan minyak kelapa murni di wilayah penghasil kelapa, prosesing kopi, serta pengolahan mete.
Selain memberikan pelatihan, dinas tersebut berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas PMPTSP untuk memfasilitasi pembuatan izin usaha bagi pelaku usaha.
Selanjutnya ada pula pelatihan pengemasan produk dan pemasaran produk.
"Kami juga fasilitasi off taker ke kelompok penghasil produk hulu," ucap Theresia.
Ia menyatakan komitmen pemerintah daerah melatih para anggota kelompok di desa untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas.
Baca juga: Kemenparekraf berikan pelatihan inkubasi subsektor fesyen di Labuan Bajo
Pemerintah daerah pun siap membuka pasar yang luas bagi mereka agar dampak pariwisata Labuan Bajo tidak hanya dirasakan oleh warga di kota, tapi juga semua masyarakat Manggarai Barat.
Baca juga: Dua desa wisata di NTT dapat bantuan dana dari Kemenparekraf
"Sejauh ini kami senang karena dukungan untuk UMKM datang dari banyak pihak, baik dari Kementerian Koperasi dan UMKM, juga Perindustrian dan Perdagangan, serta CSR BUMN. Kita kerja keroyokan," katanya menegaskan.