Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Lembata Flores Timur dan Sikka Andy Amuntoda menyampaikan dua permintaan kepada Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G L Kalake saat kunjungan kerjanya ke Flores Timur, 16-19 November 2023.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Ayodhia sempat mengunjungi mengunjungi PPI Amagarapati Larantuka yang dikelola oleh Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Lembata Flores Timur dan Sikka.
Andy Amuntoda meminta perhatian serius terkait Dermaga PPI Amagarapati yang mana bertambahnya jumlah kapal yang melakukan aktivitas bongkar muat ikan namun tidak diimbangi dengan panjang dermaga.
"Langsung direspon Bapak Penjabat Gubernur dengan menelepon salah satu deputi pada Kementerian untuk menjawab persoalan tersebut," ucapnya.
Selanjutnya Andy Amuntoda juga menginformasikan terkait tingginya produksi ikan di wilayah kerjanya namun dikirim keluar daerah dalam bentuk beku.
Ia menilai perlunya peningkatan nilai ekonomis ikan yang ada dengan mengundang investasi pada industri pengolahan ikan.
Ia mencontohkan adanya ikan tuna dan cakalang yang dikirim ke Surabaya dan Jakarta kemudian diolah menjadi ikan kaleng lalu dijual kembali ke NTT.
"Jika ada industri pengalengan ikan tentu akan berdampak besar bagi perekonomian di NTT dimana muncul perputaran uang baru, penyerapan tenaga kerja, dan membantu memerangi stunting di NTT," kata dia.
Baca juga: DKP NTT layani dokumen SKKP gratis kepada nelayan Flores Timur
Selanjutnya dalam kunjungan kerja ke Adonara, Ayodhia juga meninjau lokasi PPI Adonara di Desa Lamahala Jaya yang belum beroperasi karena pelabuhannya telah rusak.
Baca juga: DKP NTT perkuat peran pokmaswas lindungi sumber daya laut Flores Timur
Ayodhia pun memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT untuk membuat proposal pengusulan pembangunan PPI Adonara tersebut.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Ayodhia sempat mengunjungi mengunjungi PPI Amagarapati Larantuka yang dikelola oleh Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Wilayah Kabupaten Lembata Flores Timur dan Sikka.
Andy Amuntoda meminta perhatian serius terkait Dermaga PPI Amagarapati yang mana bertambahnya jumlah kapal yang melakukan aktivitas bongkar muat ikan namun tidak diimbangi dengan panjang dermaga.
"Langsung direspon Bapak Penjabat Gubernur dengan menelepon salah satu deputi pada Kementerian untuk menjawab persoalan tersebut," ucapnya.
Selanjutnya Andy Amuntoda juga menginformasikan terkait tingginya produksi ikan di wilayah kerjanya namun dikirim keluar daerah dalam bentuk beku.
Ia menilai perlunya peningkatan nilai ekonomis ikan yang ada dengan mengundang investasi pada industri pengolahan ikan.
Ia mencontohkan adanya ikan tuna dan cakalang yang dikirim ke Surabaya dan Jakarta kemudian diolah menjadi ikan kaleng lalu dijual kembali ke NTT.
"Jika ada industri pengalengan ikan tentu akan berdampak besar bagi perekonomian di NTT dimana muncul perputaran uang baru, penyerapan tenaga kerja, dan membantu memerangi stunting di NTT," kata dia.
Baca juga: DKP NTT layani dokumen SKKP gratis kepada nelayan Flores Timur
Selanjutnya dalam kunjungan kerja ke Adonara, Ayodhia juga meninjau lokasi PPI Adonara di Desa Lamahala Jaya yang belum beroperasi karena pelabuhannya telah rusak.
Baca juga: DKP NTT perkuat peran pokmaswas lindungi sumber daya laut Flores Timur
Ayodhia pun memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT untuk membuat proposal pengusulan pembangunan PPI Adonara tersebut.