Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Johanis Asadoma mengatakan bahwa sebanyak 9.500 personel diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan tahapan kampanye Pemilu 2024 di daerah ini.
"Untuk tahapan pelaksanaan kampanye dua per tiga kekuatan yang kami miliki dikerahkan, yakni sebesar 9.500 personel," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin, (27/11/2023).
Hal ini disampaikan saat menggelar silaturahim dengan wartawan di Mapolda NTT, sekaligus membahas soal situasi terkini di wilayah NTT.
Ia mengatakan bahwa jumlah yang diturunkan itu dilihat dari tingkat kerawanan yang terjadi. Artinya bahwa selama tahapan kampanye, seluruh personel dengan jumlah yang disiapkan itu diterjunkan.
Tetapi jika dalam masa tenang, kata dia, maka jumlah personel tentunya akan diturunkan untuk melakukan pengamanan.
Dia mengakui beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pemilu. Pertama, masalah sarana dan prasarana yang masih kurang memadai di sejumlah polsek dan Bhabinkamtibmas.
"Semua polsek kita belum mempunyai mobil patroli, begitu pula para Bhabinkamtibmas sebagian besar belum memiliki sepeda motor," ungkap Kapolda NTT.
Hambatan kedua yang disoroti adalah cuaca mengingat bulan Februari 2024 diprediksi merupakan musim hujan. Hambatan ketiga adalah masalah distribusi logistik pemilu.
Namun, Kapolda NTT menegaskan bahwa Polri siap untuk membantu KPU dalam menanggulangi kendala-kendala tersebut.
"Kami siap mem-'back up' atau membantu KPU dalam mengatasi masalah distribusi logistik pemilu. Kita harus bersinergi untuk menjalankan pemilu dengan lancar dan adil," katanya.
Baca juga: Kamtibmas Kota Kupang juga tentukan sukses Pemilu 2024
Ia menyinggung soal netralitas Polri, khususnya di wilayah hukum Polda NTT.
Baca juga: Polda NTT tingkatkan kegiatan patroli kota menjelang Pemilu 2024
Menurut dia, dengan netralitas yang dijunjung tinggi dan kesiapan pengamanan yang ditekankan, Polri diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga ketertiban dan kelancaran Pemilu 2024 di Nusa Tenggara Timur.
"Untuk tahapan pelaksanaan kampanye dua per tiga kekuatan yang kami miliki dikerahkan, yakni sebesar 9.500 personel," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin, (27/11/2023).
Hal ini disampaikan saat menggelar silaturahim dengan wartawan di Mapolda NTT, sekaligus membahas soal situasi terkini di wilayah NTT.
Ia mengatakan bahwa jumlah yang diturunkan itu dilihat dari tingkat kerawanan yang terjadi. Artinya bahwa selama tahapan kampanye, seluruh personel dengan jumlah yang disiapkan itu diterjunkan.
Tetapi jika dalam masa tenang, kata dia, maka jumlah personel tentunya akan diturunkan untuk melakukan pengamanan.
Dia mengakui beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pemilu. Pertama, masalah sarana dan prasarana yang masih kurang memadai di sejumlah polsek dan Bhabinkamtibmas.
"Semua polsek kita belum mempunyai mobil patroli, begitu pula para Bhabinkamtibmas sebagian besar belum memiliki sepeda motor," ungkap Kapolda NTT.
Hambatan kedua yang disoroti adalah cuaca mengingat bulan Februari 2024 diprediksi merupakan musim hujan. Hambatan ketiga adalah masalah distribusi logistik pemilu.
Namun, Kapolda NTT menegaskan bahwa Polri siap untuk membantu KPU dalam menanggulangi kendala-kendala tersebut.
"Kami siap mem-'back up' atau membantu KPU dalam mengatasi masalah distribusi logistik pemilu. Kita harus bersinergi untuk menjalankan pemilu dengan lancar dan adil," katanya.
Baca juga: Kamtibmas Kota Kupang juga tentukan sukses Pemilu 2024
Ia menyinggung soal netralitas Polri, khususnya di wilayah hukum Polda NTT.
Baca juga: Polda NTT tingkatkan kegiatan patroli kota menjelang Pemilu 2024
Menurut dia, dengan netralitas yang dijunjung tinggi dan kesiapan pengamanan yang ditekankan, Polri diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga ketertiban dan kelancaran Pemilu 2024 di Nusa Tenggara Timur.