Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, membangun jaringan irigasi dalam upaya mendukung pembangunan sektor pertanian sebagai untuk mewujudkan kedaulatan pangan bagi masyarakat desa.
"Pembangunan jaringan irigasi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Belu yang berdampak pada peningkatan hasil pertanian sehingga pendapatan ekonomi masyarakat bertambah," kata Bupati Belu dr. Agustinus Taolin dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (4/12/2023).
Menurut dia beberapa lokasi persawahan pertanian di Kabupaten Belu seperti di Desa Leowalu, Kecamatan Lamaknen, telah dibangun jaringan irigasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Desa Leowalu, Kecamatan Lamaknen.
Menurut dia peningkatan jaringan irigasi yang menelan dana Rp2 miliar lebih di Kecamatan Lamaknen mampu mengairi sekitar 37,5 hektare lahan pertanian yang ada di wilayah yang berbatasan dengan wilayah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
“Harapan kita proyek dengan anggaran kurang lebih Rp2 miliaran ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Desa Leowalu untuk meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini," kata Bupati Belu dr. Agustinus Taolin.
Ia menambahkan, ke depan perlu dibangun ekosistem pertanian ecofarming dengan melibatkan masyarakat kelompok tani untuk pemenuhan kebutuhan tanam seperti jaringan irigasi, pupuk, bibit, olah lahan, dan obat-obatan untuk hama.
Baca juga: Wabup Belu minta perkuat kerja sama dalam mengawasi orang asing
“Mudah-mudahan ke depan penatalaksanaan pertanian di Kabupaten Belu bisa lebih baik lagi, sehingga apa yang disebut sebagai kesejahteraan, pengentasan kemiskinan menuju masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif di bidang pertanian bisa terwujud,” ungkap Bupati Agus Taolin.
Baca juga: Pemkab Belu siapkan rencana kontigensi KKMMD melalui pelabuhan laut
Dikatakannya Pemerintah Kabupaten Belu terus mengoptimalkan lahan produktif yang ada sebagai lokasi pertanian untuk ditanami beraneka tanaman pertanian sehingga produktifitas pertanian bertambah.
"Pembangunan jaringan irigasi terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Belu yang berdampak pada peningkatan hasil pertanian sehingga pendapatan ekonomi masyarakat bertambah," kata Bupati Belu dr. Agustinus Taolin dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (4/12/2023).
Menurut dia beberapa lokasi persawahan pertanian di Kabupaten Belu seperti di Desa Leowalu, Kecamatan Lamaknen, telah dibangun jaringan irigasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Desa Leowalu, Kecamatan Lamaknen.
Menurut dia peningkatan jaringan irigasi yang menelan dana Rp2 miliar lebih di Kecamatan Lamaknen mampu mengairi sekitar 37,5 hektare lahan pertanian yang ada di wilayah yang berbatasan dengan wilayah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
“Harapan kita proyek dengan anggaran kurang lebih Rp2 miliaran ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Desa Leowalu untuk meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini," kata Bupati Belu dr. Agustinus Taolin.
Ia menambahkan, ke depan perlu dibangun ekosistem pertanian ecofarming dengan melibatkan masyarakat kelompok tani untuk pemenuhan kebutuhan tanam seperti jaringan irigasi, pupuk, bibit, olah lahan, dan obat-obatan untuk hama.
Baca juga: Wabup Belu minta perkuat kerja sama dalam mengawasi orang asing
“Mudah-mudahan ke depan penatalaksanaan pertanian di Kabupaten Belu bisa lebih baik lagi, sehingga apa yang disebut sebagai kesejahteraan, pengentasan kemiskinan menuju masyarakat Belu yang sehat, berkarakter dan kompetitif di bidang pertanian bisa terwujud,” ungkap Bupati Agus Taolin.
Baca juga: Pemkab Belu siapkan rencana kontigensi KKMMD melalui pelabuhan laut
Dikatakannya Pemerintah Kabupaten Belu terus mengoptimalkan lahan produktif yang ada sebagai lokasi pertanian untuk ditanami beraneka tanaman pertanian sehingga produktifitas pertanian bertambah.