Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu, 7/12/2023 pagi WIB) seiring turunnya imbal hasil obligasi AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup naik 11,6 dolar AS atau 0,57 persen menjadi 2.047,9 dolar AS per ounce.

Dikutip dari Xinhua, laporan ketenagakerjaan nasional Automated Data Processing (ADP) yang dirilis pada Rabu (6/12/2023) menunjukkan bahwa tenaga kerja swasta AS tumbuh sebesar 103.000 pekerja pada November.

Angka itu lebih rendah dibandingkan kenaikan 106.000 pekerja yang direvisi turun pada Oktober dan jauh di bawah ekspektasi pasar yaitu 127.000 pekerja.

Data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada 2024 sehingga mendukung emas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (5/12/2023) bahwa produktivitas tenaga kerja sektor bisnis non-pertanian AS pada kuartal ketiga meningkat 5,2 persen, dibandingkan perkiraan awal sebesar 4,7 persen. Hal itu mencerminkan revisi keluaran sebesar 0,2 poin persentase ke atas dan revisi keluaran sebesar 0,2 poin persentase ke bawah.

Investor menantikan laporan ketenagakerjaan yang dirilis pada Jumat (8/12/2023) untuk mengetahui arah masa depan pasar emas.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Maret ditutup turun 31,8 sen atau 1,3 persen ke 24,228 dolar AS per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 12,9 dolar AS atau 1,42 persen ke 893,7 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas jatuh dipicu naiknya dolar

Baca juga: Emas alami kenaikan didorong penguatan dolar






Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga emas naik seiring turunnya imbal hasil obligasi AS

Pewarta : Citro Atmoko
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024