Kupang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan skenario untuk merelokasi tempat pemungutan suara (tps) ke lokasi pengungsian erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang.
"Kami siapkan skenario untuk relokasi tps mengikuti penetapan status erupsi gunung Lewotobi," kata Ketua KPU Flores Timur Kornelius Abon saat dihubungi dari Kupang, Jumat, (2/2/2024) sore.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan upaya KPU setempat untuk tetap menyelenggarakan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang di tengah situasi bencana alam erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
Dia menjelaskan bahwa saat sesuai laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMBG) status gunung tersebut telah turun dari awas menjadi siaga.
Selain itu ada larangan untuk tidak beraktivitas dengan jarak lima kilometer dari puncak erupsi. Beberapa desa ujar dia berada dalam titik koordinat dilarang adanya aktivitas masyarakat.
"Sehingga kami tidak bisa bangun tps di sana," ujar dia.
"Intinya masyarakat di lokasi pengungsian tetap mencoblos. Pemilihnya mengungsi karena kami tetap mengikuti pergerakan Pemilu," ujar dia.
Namun KPU Flores Timur ujar dia tetap memantau perkembangan erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang pernah juga erupsi pada tahun 2003 lalu.
"Tetapi jika sampai tanggal tujuh Februari sebagaimana surat penetapan tanggal darurat bencana dari Penjabat Bupati dan penetapan status erupsi gunung oleh Badan Geologi membolehkan ada aktivitas di desa-desa sebelumnya dalam garis merah maka kami bangun tps secara normal, di masing-masing desa," tambah dia.
Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang mengatakan bahwa ketika mendampingi Kepala BNPB ke lokasi bencana, sudah ada pembicaraan tentang pembangunan tps khusus di lokasi bencana.
"Kepala BNPB mengatakan jika status gunung sudah turun ke level dua dari siaga ke waspada maka masyarakat diperbolehkan kembali ke rumah, namun jika tidak maka akan disiasati tps khusus," ujar dia.
Komandan berbintang satu itu mengatakan TNI akan siap membantu mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu di lokasi bencana tersebut jika memang dibuatkan tps khusus.
Baca juga: KPU Belu bilang surat suara yang kurang sudah tiba di gudang
Ribuan pengungsi di sejumlah Kecamatan di Flores Timur yang berada di dekat gunung Lewotobi telah mengungsi selama kurang lebih satu bulan dua hari, akibat erupsi gunung api Lewotobi yang hingga kini masih terus mengeluarkan materialnya.
Baca juga: KPU Flores Timur perkuat koordinasi untuk distribusi logistik ke pulau-pulau
Baca juga: KPU Lembata utamakan distribusi logistik ke daerah tersulit dan terjauh
Sampai dengan saat ini sudah ada sekitar enam pengungsi yang meninggal dengan diagnosa akibat sesak napas dan sakit lambung.
"Kami siapkan skenario untuk relokasi tps mengikuti penetapan status erupsi gunung Lewotobi," kata Ketua KPU Flores Timur Kornelius Abon saat dihubungi dari Kupang, Jumat, (2/2/2024) sore.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan upaya KPU setempat untuk tetap menyelenggarakan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang di tengah situasi bencana alam erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
Dia menjelaskan bahwa saat sesuai laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMBG) status gunung tersebut telah turun dari awas menjadi siaga.
Selain itu ada larangan untuk tidak beraktivitas dengan jarak lima kilometer dari puncak erupsi. Beberapa desa ujar dia berada dalam titik koordinat dilarang adanya aktivitas masyarakat.
"Sehingga kami tidak bisa bangun tps di sana," ujar dia.
"Intinya masyarakat di lokasi pengungsian tetap mencoblos. Pemilihnya mengungsi karena kami tetap mengikuti pergerakan Pemilu," ujar dia.
Namun KPU Flores Timur ujar dia tetap memantau perkembangan erupsi gunung Lewotobi Laki-laki yang pernah juga erupsi pada tahun 2003 lalu.
"Tetapi jika sampai tanggal tujuh Februari sebagaimana surat penetapan tanggal darurat bencana dari Penjabat Bupati dan penetapan status erupsi gunung oleh Badan Geologi membolehkan ada aktivitas di desa-desa sebelumnya dalam garis merah maka kami bangun tps secara normal, di masing-masing desa," tambah dia.
Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang mengatakan bahwa ketika mendampingi Kepala BNPB ke lokasi bencana, sudah ada pembicaraan tentang pembangunan tps khusus di lokasi bencana.
"Kepala BNPB mengatakan jika status gunung sudah turun ke level dua dari siaga ke waspada maka masyarakat diperbolehkan kembali ke rumah, namun jika tidak maka akan disiasati tps khusus," ujar dia.
Komandan berbintang satu itu mengatakan TNI akan siap membantu mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu di lokasi bencana tersebut jika memang dibuatkan tps khusus.
Baca juga: KPU Belu bilang surat suara yang kurang sudah tiba di gudang
Ribuan pengungsi di sejumlah Kecamatan di Flores Timur yang berada di dekat gunung Lewotobi telah mengungsi selama kurang lebih satu bulan dua hari, akibat erupsi gunung api Lewotobi yang hingga kini masih terus mengeluarkan materialnya.
Baca juga: KPU Flores Timur perkuat koordinasi untuk distribusi logistik ke pulau-pulau
Baca juga: KPU Lembata utamakan distribusi logistik ke daerah tersulit dan terjauh
Sampai dengan saat ini sudah ada sekitar enam pengungsi yang meninggal dengan diagnosa akibat sesak napas dan sakit lambung.