Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) fokus melakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada desa-desa wisata yang ada di kabupaten itu.
"Peningkatan keberadaan desa wisata itu sendiri supaya orang (pengunjung) ke situ, orang memang lihat ada sesuatu yang berbeda dan menarik," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata, Yakobus Andreas Wuwur ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (22/2/2024).
Kabupaten Lembata memiliki 20 desa wisata yang telah ditetapkan menurut surat keputusan bupati untuk dikembangkan sesuai dengan karakteristik desa masing-masing.
Pengoptimalan 20 desa wisata itu menjadi tanggung jawab pengelolaan di desa masing-masing yang mana disesuaikan dengan keunggulan dan potensi yang ada.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata pun mengambil peran penguatan destinasi dari sisi penyiapan sumber daya manusia dan kelembagaan.
Yakobus mengatakan ada berbagai pengembangan kompetensi sumber daya ekonomi kreatif. Pihaknya memberikan pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan.
Selain itu dinas juga melakukan pemantauan dan evaluasi.
Menurutnya pengembangan destinasi harus sejalan dengan penyiapan sumber daya dan kelembagaan yang ada di desa.
Hal itu menjadi penting karena masyarakat yang akan menjadikan destinasi yang ada memiliki daya tarik untuk wisatawan.
"Karena mereka yang menunjukkan desa wisata tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai tujuan dan sasaran desa wisata, apa guna obyek menarik tapi tidak ada kemampuan untuk mendorong destinasi itu sebagai daya tarik yang bagus," ucapnya.
Baca juga: PVMBG sebut Gunung Ile Lewotolok erupsi setinggi 1.000 meter
Baca juga: PVMBG catat 821 kali erupsi terjadi pada Gunung Lewotolok
Baca juga: Pemkab Lembata fokus jalankan dua program utama pariwisata 2024
"Peningkatan keberadaan desa wisata itu sendiri supaya orang (pengunjung) ke situ, orang memang lihat ada sesuatu yang berbeda dan menarik," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata, Yakobus Andreas Wuwur ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (22/2/2024).
Kabupaten Lembata memiliki 20 desa wisata yang telah ditetapkan menurut surat keputusan bupati untuk dikembangkan sesuai dengan karakteristik desa masing-masing.
Pengoptimalan 20 desa wisata itu menjadi tanggung jawab pengelolaan di desa masing-masing yang mana disesuaikan dengan keunggulan dan potensi yang ada.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata pun mengambil peran penguatan destinasi dari sisi penyiapan sumber daya manusia dan kelembagaan.
Yakobus mengatakan ada berbagai pengembangan kompetensi sumber daya ekonomi kreatif. Pihaknya memberikan pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan.
Selain itu dinas juga melakukan pemantauan dan evaluasi.
Menurutnya pengembangan destinasi harus sejalan dengan penyiapan sumber daya dan kelembagaan yang ada di desa.
Hal itu menjadi penting karena masyarakat yang akan menjadikan destinasi yang ada memiliki daya tarik untuk wisatawan.
"Karena mereka yang menunjukkan desa wisata tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai tujuan dan sasaran desa wisata, apa guna obyek menarik tapi tidak ada kemampuan untuk mendorong destinasi itu sebagai daya tarik yang bagus," ucapnya.
Baca juga: PVMBG sebut Gunung Ile Lewotolok erupsi setinggi 1.000 meter
Baca juga: PVMBG catat 821 kali erupsi terjadi pada Gunung Lewotolok
Baca juga: Pemkab Lembata fokus jalankan dua program utama pariwisata 2024