Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan dalam beberapa bulan terakhir permintaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari sejumlah pasar ritel moderen cukup tinggi, mengingat permintaan akan pembelian sangat tinggi.
"Saat ini orderan atau permintaan beras SPHP kepada kami sangat tinggi," kata Kepala Perum Bulog Wilayah NTT Himawan, di Kupang, Selasa, (5/3/2024).
Hal itu disampaikannya setelah pewarta ANTARA mengecek ketersediaan beras SPHP pada beberapa pasar ritel moderen di Kota Kupang yang semuanya kosong karena sudah habis dibeli oleh warga.
Himawan mengatakan bahwa ada dua pasar ritel moderen nasional yang selama ini memesan beras SPHP agar dijual di ritelnya. Kedua ritel tersebut adalah Indomart dan Hypemart.
Dia mengatakan bahwa kekosongan beras SPHP di sejumlah ritel moderen itu, dikarenakan manajemen ritel modern itu belum melakukan pemesanan kepada Bulog NTT.
"Kemarin dari Indomart sudah lakukan pemesanan dah hari ini sudah mulai didistribusikan ke ritel-ritel mereka," ujar dia lagi.
Dia menambahkan bahwa permintaan akan beras SPHP memang cukup tinggi, karena pasokan beras dari produksi petani dalam negeri masih terbatas, imbas musim tanam yang mundur karena curah hujan baru banyak pada akhir Desember 2023.
"Untuk jumlah pemesanan sekali pesan tergantung dari pemilik atau manager dari ritel modern itu. Tetapi memang Indomart cukup banyak pesannya dibandingkan Hypemart," ujar dia.
Dia menyebutkan bahwa khusus untuk Indomart sekali pesan bisa mencapai 10.000 kilogram atau sebanyak 2.000 karung ukuran 5 kilogram.
Baca juga: Moeldoko bilang ada masalah distribusi dan tata kelola beras pada ritel modern
Baca juga: Pemkot Kupang imbau masyarakat beli beras SPHP dari Bulog karena harga terjangkau
Baca juga: Bulog NTT bilang beras CBP Januari sudah mulai didistribusikan
Pemkot Kupang juga sebelumnya telah mengimbau kepada masyarakat di Kota Kupang agar membeli beras Bulog, karena harganya terjangkau namun kualitas berasnya premium.
Masyarakat di Kota Kupang juga diimbau untuk tidak khawatir atau cemas berlebihan dengan kenaikan harga beras yang bukan milik Bulog, karena pemerintah terus memasok beras untuk masyarakat melalui Bulog.
"Saat ini orderan atau permintaan beras SPHP kepada kami sangat tinggi," kata Kepala Perum Bulog Wilayah NTT Himawan, di Kupang, Selasa, (5/3/2024).
Hal itu disampaikannya setelah pewarta ANTARA mengecek ketersediaan beras SPHP pada beberapa pasar ritel moderen di Kota Kupang yang semuanya kosong karena sudah habis dibeli oleh warga.
Himawan mengatakan bahwa ada dua pasar ritel moderen nasional yang selama ini memesan beras SPHP agar dijual di ritelnya. Kedua ritel tersebut adalah Indomart dan Hypemart.
Dia mengatakan bahwa kekosongan beras SPHP di sejumlah ritel moderen itu, dikarenakan manajemen ritel modern itu belum melakukan pemesanan kepada Bulog NTT.
"Kemarin dari Indomart sudah lakukan pemesanan dah hari ini sudah mulai didistribusikan ke ritel-ritel mereka," ujar dia lagi.
Dia menambahkan bahwa permintaan akan beras SPHP memang cukup tinggi, karena pasokan beras dari produksi petani dalam negeri masih terbatas, imbas musim tanam yang mundur karena curah hujan baru banyak pada akhir Desember 2023.
"Untuk jumlah pemesanan sekali pesan tergantung dari pemilik atau manager dari ritel modern itu. Tetapi memang Indomart cukup banyak pesannya dibandingkan Hypemart," ujar dia.
Dia menyebutkan bahwa khusus untuk Indomart sekali pesan bisa mencapai 10.000 kilogram atau sebanyak 2.000 karung ukuran 5 kilogram.
Baca juga: Moeldoko bilang ada masalah distribusi dan tata kelola beras pada ritel modern
Baca juga: Pemkot Kupang imbau masyarakat beli beras SPHP dari Bulog karena harga terjangkau
Baca juga: Bulog NTT bilang beras CBP Januari sudah mulai didistribusikan
Pemkot Kupang juga sebelumnya telah mengimbau kepada masyarakat di Kota Kupang agar membeli beras Bulog, karena harganya terjangkau namun kualitas berasnya premium.
Masyarakat di Kota Kupang juga diimbau untuk tidak khawatir atau cemas berlebihan dengan kenaikan harga beras yang bukan milik Bulog, karena pemerintah terus memasok beras untuk masyarakat melalui Bulog.