Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur dan badan intelijen Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) menggelar pertemuan di Markas Polda NTT dalam rangka menjalin kerja sama keamanan menjelang kedatangan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus ke kota Dili, Timor Leste.
"Kunjungan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia, khususnya Polda NTT dan Timor Leste," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Senin (25/3) sore.
Kedatangan kepala intelijen (SNI) Timor Leste Longinhos Monteiro beserta rombongan ke Mapolda Nusa Tenggara Timur disambut secara langsung oleh Waka Polda NTT Brigjen Pol Awi Setiyono.
Dia menjelaskan bahwa dalam pertemuan silaturahmi ini, Wakapolda NTT didampingi oleh Irwasda Polda NTT, Kombes Pol. I Made Sunarta, serta sejumlah pejabat lainnya, Wadirintelkam Polda NTT, dan Kasetum Polda NTT.
Baca juga: Polda NTT antisipasi terjadinya unjuk rasa usai penetapan hasil pemilu 2024
Baca juga: Satgas Semana Santa Turangga 2024 gelar patroli menjelang perayaan Paskah
Kabid Humas menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, kepala intelijen RDTL mengatakan bahwa Sri Paus Fransiskus direncanakan berkunjung ke ibu Kota RDTL Dili pada September 2024.
Pihaknya memprediksi akan banyak umat Katolik dari Indonesia, khususnya Nusa Tenggara yang akan masuk ke kota Dili, Timor Leste.
"Mereka minta agar kerja sama dengan Polri khususnya Polda NTT dan semua pemangku kepentingan di PLBN Mota Ain untuk membantu pengaturan arus masuk WNI ke Timor Leste," ujar dia.
Ariasandy menambahkan bahwa kunjungan kepala intelijen RDTL Itu bagian dari memperkuat hubungan bilateral antar negara, khususnya Polda NTT dengan RDTL.
"Kunjungan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia, khususnya Polda NTT dan Timor Leste," katanya.
Diskusi dan pertukaran informasi diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan dan intelijen antara kedua negara.
Rombongan dari BIN Timor Leste juga diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang situasi keamanan dan perkembangan terkini di wilayah NTT, serta memperluas kerjasama lintas batas untuk menjaga stabilitas regional.
"Kunjungan ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen kedua negara untuk memperkuat kerjasama dalam berbagai bidang, demi terciptanya stabilitas dan kemakmuran di kawasan," kata dia.
"Kunjungan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia, khususnya Polda NTT dan Timor Leste," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy di Kupang, Senin (25/3) sore.
Kedatangan kepala intelijen (SNI) Timor Leste Longinhos Monteiro beserta rombongan ke Mapolda Nusa Tenggara Timur disambut secara langsung oleh Waka Polda NTT Brigjen Pol Awi Setiyono.
Dia menjelaskan bahwa dalam pertemuan silaturahmi ini, Wakapolda NTT didampingi oleh Irwasda Polda NTT, Kombes Pol. I Made Sunarta, serta sejumlah pejabat lainnya, Wadirintelkam Polda NTT, dan Kasetum Polda NTT.
Baca juga: Polda NTT antisipasi terjadinya unjuk rasa usai penetapan hasil pemilu 2024
Baca juga: Satgas Semana Santa Turangga 2024 gelar patroli menjelang perayaan Paskah
Kabid Humas menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, kepala intelijen RDTL mengatakan bahwa Sri Paus Fransiskus direncanakan berkunjung ke ibu Kota RDTL Dili pada September 2024.
Pihaknya memprediksi akan banyak umat Katolik dari Indonesia, khususnya Nusa Tenggara yang akan masuk ke kota Dili, Timor Leste.
"Mereka minta agar kerja sama dengan Polri khususnya Polda NTT dan semua pemangku kepentingan di PLBN Mota Ain untuk membantu pengaturan arus masuk WNI ke Timor Leste," ujar dia.
Ariasandy menambahkan bahwa kunjungan kepala intelijen RDTL Itu bagian dari memperkuat hubungan bilateral antar negara, khususnya Polda NTT dengan RDTL.
"Kunjungan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia, khususnya Polda NTT dan Timor Leste," katanya.
Diskusi dan pertukaran informasi diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan dan intelijen antara kedua negara.
Rombongan dari BIN Timor Leste juga diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang situasi keamanan dan perkembangan terkini di wilayah NTT, serta memperluas kerjasama lintas batas untuk menjaga stabilitas regional.
"Kunjungan ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen kedua negara untuk memperkuat kerjasama dalam berbagai bidang, demi terciptanya stabilitas dan kemakmuran di kawasan," kata dia.