Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur berharap agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) membantu menghadirkan distributor minyak goreng rakyat atau MinyaKita di daerah itu sehingga harga bahan pokok itu tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi.
"Kita di sini belum ada distributor, pelaku usaha beli dari Surabaya," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Manggarai Barat Gabriel Bagung di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut usai kunjungan kerja Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti yang menemukan harga MinyaKita di atas harga eceran tertinggi di Labuan Bajo.
"Untuk harga eceran tertinggi itu Rp15.700, tapi tadi naik sedikit hingga Rp20 ribu sehingga tadi ibu wamen sudah pantau di lapangan untuk cari solusi," katanya.
Ia menjelaskan adanya distributor MinyaKita di Labuan Bajo nantinya juga dapat memudahkan distribusi bahan pokok itu ke daerah lain di wilayah Flores seperti Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur.
"Jadi harga di daerah lainnya akan sesuai harga eceran tertinggi karena tidak perlu biaya operasional mendatangkan dari Surabaya, Jawa Timur," katanya.
Sementara itu, Wamendag Dyah Roro Esti menyatakan kehadirannya di Labuan Bajo untuk memastikan kestabilan harga bahan pokok, lebih khusus MinyaKita. Ia menemukan produk MinyaKita di Labuan Bajo didistribusi dari Jawa Timur, sehingga mengakibatkan produk itu mengalami kenaikan di atas harga eceran tertinggi.
"Ini saya tampung seluruh aspirasi dan seluruh temuan di lapangan, kami akan cari solusi agar harganya bisa turun," katanya.
Lebih lanjut, ia juga mendorong kerja sama dan kolaborasi kementerian dengan pemerintah daerah agar selalu responsif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Harapannya pemerintah daerah juga ikut sigap, arahan dari bapak presiden adalah bagaimana kita pemerintah pusat dan daerah itu berkolaborasi, bersinergi dengan baik agar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik," katanya.

