Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menyatakan pelatihan berbasis berbasis kompetensi yang telah dilaksanakan semakin meningkatkan kompetensi dan daya saing para pencari kerja (pencaker) di daerah.
"Tahun ini sudah dua kali pelatihan berbasis kompetensi kami gelar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat (Mabar) Theresia P Asmon dihubungi di Labuan Bajo, Selasa.
Menurutnya, perkembangan Labuan Bajo sebagai kota wisata memberikan peluang kerja bagi para pencari kerja di wilayah itu.
Sehingga, lanjut dia, para peserta pelatihan juga didorong tidak hanya memiliki kompetensi yang dibutuhkan industri, namun memiliki sikap mental yang baik seperti etos kerja, motivasi, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi.
"Dalam pelatihan, sikap mental yang paling kami utamakan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan dalam pelatihan berbasis kompetensi gelombang kedua tahun 2025 terdapat lima kelas yakni dua kelas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan masing-masing satu kelas bidang tata boga, house keeping, serta layanan makanan dan minuman.
"Masing-masing kelas berjumlah 16 orang, telah berjalan selama dua minggu terakhir ini dan pelatihan ini berjalan selama kurang lebih satu bulan," ujarnya.
Pilihan kelas dalam pelatihan, lanjut dia, merupakan rekomendasi dari pelaku industri di Labuan Bajo. "Pilihan kelas tadi sesuai kebutuhan di Labuan Bajo dan direkomendasikan oleh industri sesuai asesmen kami beberapa waktu lalu," katanya.
Ia juga mengatakan pada pelatihan berbasis kompetensi gelombang pertama tahun 2025 didukung pemerintah pusat melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur.
"Tapi untuk pelatihan berbasis kompetensi gelombang kedua ini untuk pertama kali Pemkab Manggarai Barat membiayai penuh dari APBD, menunjukkan keseriusan dalam mendorong penyerapan tenaga kerja lokal yang siap pakai," katanya.