Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mulai mengantisipasi dampak kekeringan yang berpotensi terjadi pada musim kemarau 2024.

"Saat ini dalam situasi cuaca ekstrem dimana berdampak terhadap kekeringan dan kelangkaan air bersih," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Nagekeo Agustinus Pone di Mbay, Ibu Kota Nagekeo, Rabu, (15/5/2024).
 
Ia menjelaskan, telah melakukan identifikasi desa/kelurahan yang berpotensi mengalami kekeringan seperti di Kecamatan Nangaroro, Kecamatan Boawae dan Kecamatan Aesesa.
 
"Berkenaan dengan kelangkaan air bersih kami akan mendistribusikan air di desa yang potensi kekeringan maksimal," katanya.
 
BPBD Kabupaten Nagekeo, lanjut dia, telah menyiapkan sejumlah bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional pendistribusian air bersih dan air bersih untuk didistribusikan ke desa-desa terdampak musim kemarau.
 
"Bekerja sama dengan Dinas Sosial Nagekeo  dan ini adalah program yang kami lakukan hampir di setiap tahun," katanya.
 
Untuk penyediaan air bersih, pihaknya bekerja sama dengan TNI dalam program TNI Manunggal Air Bersih dan akan membangun masing-masing dua sumur bor di tujuh kecamatan di daerah itu.
 
"Menyambut program ini kami sudah mengidentifikasi lokasi-lokasi yang menjadi sasaran," jelasnya.
 
Ia menambahkan, lokasi pengeboran sumur bor disesuaikan berdasarkan koordinasi dengan dinas kesehatan setempat yang merujuk pada desa yang memiliki angka stunting tinggi.
 
"Kami membuat pilihan dalam satu kecamatan ada kurang lebih ada dua titik sumur bor karena berdasarkan identifikasi masalah-masalah yakni yang pertama berdampak kepada stunting serta masalah lain yang berdasarkan hasil kajian bersama BPBD dan mitra terkait ancaman kekeringan," katanya.
 
Ia juga mengatakan, kekeringan pada musim kemarau juga berpotensi pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sehingga ia telah membangun koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja Nagekeo untuk membantu penanganan karhutla.
 
"Kami bantu menyediakan air bersih untuk menyiram atau pemadaman pada lokasi yang biasa terbakar seperti di Desa Aeramo dan Kelurahan Lape di Kecamatan Aesesa," katanya.
 
Selanjutnya, ia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa agar mengantisipasi kekeringan berupa bantuan bagi warga terdampak kekeringan melalui dana desa.

Baca juga: Lewotolok erupsi lontarkan abu tinggi 800 meter
 
Ia juga mengimbau warga untuk mewaspadai karhutla yang disebabkan pembukaan lahan untuk pertanian maupun faktor penyebab lainnya.
 
Baca juga: Badan Geologi imbau warga Ende waspada gerakan tanah
 
"Bagi para perokok atau pengguna transportasi agar tidak buang puntung rokoknya di area pinggir jalan yang punya potensi kebakaran," katanya.

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024