Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang yang dapat terjadi pada empat pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Wilayah yang terdampak angin kencang adalah wilayah yang posisinya lebih dekat Benua Australia yaitu Pulau Timor, Pulau Rote Ndao, Pulau Sabu Raijua, dan sebagian Pulau Sumba," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Jumat, (24/5/2024).
Ia menjelaskan secara umum sebagian wilayah NTT telah memasuki awal musim kemarau dengan pertumbuhan awan yang mulai menurun dan angin Monsoon timur yang sudah mulai aktif.
Angin kencang itu, kata dia, merupakan salah satu karakteristik musim kemarau.
Sti menyebut empat pulau itu berpotensi terdampak angin kencang, sedangkan wilayah lainnya di NTT memiliki kecepatan angin yang lebih rendah.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai angin kencang yang bersifat kering pada musim kemarau ini.
Pasalnya angin kencang yang bersifat kering dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.
Bagi petani yang membuka lahan baru, ia menyarankan agar tidak melakukan dengan cara membakar. Sedangkan bagi masyarakat umumnya ia berpesan agar berhati-hati saat bepergian saat angin kencang dengan mewaspadai pohon yang mudah tumbang.
Sti mengatakan kondisi ini akan terus berlangsung selama angin Monsoon timur aktif hingga bulan September atau Oktober.
"Angin kencang ini akan menurun jika terdapat Monsoon break atau gangguan cuaca lainnya," ucap Sti.
Baca juga: BMKG prakiraan sebagian besar wilayah dilanda hujan
Baca juga: PUPR sebut World Water Forum hadirkan solusi bagi krisis air dan iklim
Baca juga: Mayoritas kota besar diperkirakan diguyur hujan, menurut BMKG
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada angin kencang pada empat pulau di NTT
"Wilayah yang terdampak angin kencang adalah wilayah yang posisinya lebih dekat Benua Australia yaitu Pulau Timor, Pulau Rote Ndao, Pulau Sabu Raijua, dan sebagian Pulau Sumba," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Jumat, (24/5/2024).
Ia menjelaskan secara umum sebagian wilayah NTT telah memasuki awal musim kemarau dengan pertumbuhan awan yang mulai menurun dan angin Monsoon timur yang sudah mulai aktif.
Angin kencang itu, kata dia, merupakan salah satu karakteristik musim kemarau.
Sti menyebut empat pulau itu berpotensi terdampak angin kencang, sedangkan wilayah lainnya di NTT memiliki kecepatan angin yang lebih rendah.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai angin kencang yang bersifat kering pada musim kemarau ini.
Pasalnya angin kencang yang bersifat kering dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.
Bagi petani yang membuka lahan baru, ia menyarankan agar tidak melakukan dengan cara membakar. Sedangkan bagi masyarakat umumnya ia berpesan agar berhati-hati saat bepergian saat angin kencang dengan mewaspadai pohon yang mudah tumbang.
Sti mengatakan kondisi ini akan terus berlangsung selama angin Monsoon timur aktif hingga bulan September atau Oktober.
"Angin kencang ini akan menurun jika terdapat Monsoon break atau gangguan cuaca lainnya," ucap Sti.
Baca juga: BMKG prakiraan sebagian besar wilayah dilanda hujan
Baca juga: PUPR sebut World Water Forum hadirkan solusi bagi krisis air dan iklim
Baca juga: Mayoritas kota besar diperkirakan diguyur hujan, menurut BMKG
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada angin kencang pada empat pulau di NTT