Maumere (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) membangun sejumlah sumur bor sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman kekeringan di kabupaten tersebut.
"BPBD bekerja sama dengan Kodim 1624 Flores Timur menyediakan sejumlah sumur bor sesuai arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan ketika dihubungi dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Senin, (12/8).
Ia mengatakan pengadaan sumur bor itu telah diawali dengan tahap sosialisasi kepada warga. Bantuan sumur bor itu sendiri tersebar di sembilan lokasi di daratan Solor, Adonara, dan Larantuka.
Kabupaten Flores Timur sendiri telah ditetapkan berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan hingga November 2024.
Kehadiran bantuan itu pun menjadi salah satu langkah penanganan yang bersifat terpadu dan terkoordinasi antarsektor agar masyarakat tidak mengalami kesulitan di tengah kondisi musim kemarau ini.
Lebih lanjut ia menyampaikan sosialisasi disambut baik oleh warga. Mereka sangat bersedia memberikan lahan secara gratis untuk pembuatan sumur bor.
"Sekarang tim BPBD dan Kodim bersama penyedia sedang melakukan survei geolostrik di Adonara," katanya menandaskan.
Selain mengambil langkah penanganan dampak kekeringan, BPBD Kabupaten Flores Timur juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kejadian kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: BPBD Lembata imbau warga waspadai karhutla
Di tengah kondisi musim kemarau yang bersifat kering ini, kata dia, warga diingatkan untuk tidak membakar sampah secara sembarangan.
Baca juga: Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono tetapkan status siaga darurat bencana kekeringan
Selain itu Avelina berpesan agar masyarakat tidak membuang puntung rokok yang belum mati secara sembarangan. Pasalnya, angin kencang saat ini dapat mengakibatkan kebakaran meluas.
"BPBD bekerja sama dengan Kodim 1624 Flores Timur menyediakan sejumlah sumur bor sesuai arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan ketika dihubungi dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Senin, (12/8).
Ia mengatakan pengadaan sumur bor itu telah diawali dengan tahap sosialisasi kepada warga. Bantuan sumur bor itu sendiri tersebar di sembilan lokasi di daratan Solor, Adonara, dan Larantuka.
Kabupaten Flores Timur sendiri telah ditetapkan berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan hingga November 2024.
Kehadiran bantuan itu pun menjadi salah satu langkah penanganan yang bersifat terpadu dan terkoordinasi antarsektor agar masyarakat tidak mengalami kesulitan di tengah kondisi musim kemarau ini.
Lebih lanjut ia menyampaikan sosialisasi disambut baik oleh warga. Mereka sangat bersedia memberikan lahan secara gratis untuk pembuatan sumur bor.
"Sekarang tim BPBD dan Kodim bersama penyedia sedang melakukan survei geolostrik di Adonara," katanya menandaskan.
Selain mengambil langkah penanganan dampak kekeringan, BPBD Kabupaten Flores Timur juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kejadian kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: BPBD Lembata imbau warga waspadai karhutla
Di tengah kondisi musim kemarau yang bersifat kering ini, kata dia, warga diingatkan untuk tidak membakar sampah secara sembarangan.
Baca juga: Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono tetapkan status siaga darurat bencana kekeringan
Selain itu Avelina berpesan agar masyarakat tidak membuang puntung rokok yang belum mati secara sembarangan. Pasalnya, angin kencang saat ini dapat mengakibatkan kebakaran meluas.