Kupang (ANTARA) - PT. Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Bio Solar di Kota Kupang ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur aman untuk mencukupi kebutuhan nelayan.

"Stok BBM bersubsidi di sejumlah SPBU di Kota Kupang terpantau aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi dari Surabaya, Jawa Timur, Selasa, (13/8).

Hal ini disampaikannya menanggapi adanya pemberitaan soal kelangkaan BBM bersubsidi jenis bio solar di Kota Kupang yang berdampak aktivitas melaut bagi nelayan di daerah itu.

Namun ujar dia, pihaknya sudah melakukan pengecekan secara langsung di sejumlah lokasi di Kota Kupang khususnya di dua SPBU nelayan dan tiga SPBU regular dan terpantau semuanya aman.

Hal ini terbukti dengan adanya jumlah BBM bersubsidi jenis bio solar yang sampai hari ini stoknya berada pada angka 55 kiloliter dengan rata-rata konsumsi harian mencapai 30 kiloliter.

"Untuk Coverage days atau ketahanan hariannya kurang lebih dua hari. Tetapi pengirimannya dilakukan setiap hari sehingga aman," ujar dia.

Lebih lanjut kata Ahad berdasarkan informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT,  ditemukan adanya indikasi tindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi yang diselundupkan ke Timor Leste dengan modus menggunakan surat rekomendasi Nelayan oleh oknum tertentu sehingga mengakibatkan nelayan kesulitan mendapatkan bbm subsidi. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT melakukan pembatasan masa berlaku surat rekomendasi pembelian BBM agar mengurangi potensi penyalahgunaan surat rekomendasi. 

Terkait pembatasan kuota dalam surat rekomendasi BBM akan dinormalkan kembali berdasarkan hasil monitoring dan pantauan lebih lanjut dari DKP Provinsi NTT. 

Menanggapi hal tersebut, pihak Pertamina Patra Niaga ujar Ahad melakukan pengecekan ke lokasi dan memastikan ketersediaan stok di SPBU aman dan mencukupi untuk kebutuhan nelayan sasaran. 

"Kami juga imbau kepada operator SPBU agar memastikan surat rekomendasi nelayan dilayani sesuai dengan ketentuan penyaluran BBM bersubsidi," tegasnya.

Baca juga: Pertamina bantah ada kelangkaan BBM di Sikka

Ahad menambahkan bahwa berdasarkan koordinasi bersama pihak Pertamina, untuk kedepannya Dinas Kelautan dan Perikanan NTT akan menggunakan aplikasi X-STAR dalam penerbitan surat rekomendasi kepada nelayan sehingga perhitungan kebutuhan dapat disesuaikan dengan kapasitas dan masa berlayar kapal.

Baca juga: Dirut Pertamina sebut program air bersih terus dilanjutkan

Untuk memastikan penyaluran BBM Subsidi Tepat Sasaran, pihak Pertamina juga terus berkoordinasi dengan Ketua HNSI Kupang terkait sosialisasi ketentuan penggunaan BBM bersubsidi tepat sasaran kepada Nelayan. 
 

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024