Kupang (ANTARA) - Dewan Pers mengajak sejumlah jurnalis di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menjaga netralitas pemberitaan dalam Pilkada 2024 untuk menghindari konflik yang bisa saja terjadi di daerah.
Anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro dalam kegiatan Pembukaan Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Kupang, Rabu, (14/8) mengatakan bahwa untuk menjaga netralitas dalam pemberitaan media khususnya jurnalis harus menjalankan fungsi persnya.
“Kami mengajak teman-teman semua di sini untuk bisa menjalankan fungsinya secara clear dan transparan, tetapi juga netral dan utamanya independen,” katanya.
Sapto menilai bahwa pelaksanaan Pilkada di sejumlah daerah di Indonesia berpotensi terlaksana dengan meriah, tetapi juga memiliki potensi konflik yang tinggi, karenanya peran jurnalis sangat penting.
Menurut dia, NTT sebagai provinsi kepulauan dan banyaknya pasangan calon dari berbagai suku dan agama, potensi konflik bisa saja terjadi.
“Sehingga jurnalis di NTT kami minta untuk mempertimbangkan hal tersebut, agar tidak ada konflik,” ujar dia.
Ketua Bawaslu NTT Nonato Da Purificacao Sarmento sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut juga menilai bahwa jurnais mempunyai peran yang penting dalam ikut menjaga keamanan agar tidak menimbukan konflik.
Jurnalis,ujar dia, harus membuat berita yang konstruktif dengan narasi yang positif.
Baca juga: Ketua Dewan Pers jelaskan tugas komite dukung penerapan "Publisher Rights"
Bawaslu juga membutuhkan dukungan untuk membantu dalam pengawasan di lapangan saat Pilkada untuk mencegah kecurangan dalam Pilkada.
Baca juga: KSP: Aduan Moeldoko terkait Tempo bentuk penghormatan terhadap kebebasan pers
“Dengan jumlah personel yang terbatas kami. harus memantau dan mengawasi semua wilayah di NTT sehingga sulit untuk ter-cover karena itu kita tentu butuh teman-teman jurnalis untuk menginformasikan kepada kami, jika menemukan adanya pelanggaran dalam Pilkada,” ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dewan Pers ajak jurnalis NTT jaga netralitas pemberitaan dalam Pilkada
Anggota Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro dalam kegiatan Pembukaan Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Kupang, Rabu, (14/8) mengatakan bahwa untuk menjaga netralitas dalam pemberitaan media khususnya jurnalis harus menjalankan fungsi persnya.
“Kami mengajak teman-teman semua di sini untuk bisa menjalankan fungsinya secara clear dan transparan, tetapi juga netral dan utamanya independen,” katanya.
Sapto menilai bahwa pelaksanaan Pilkada di sejumlah daerah di Indonesia berpotensi terlaksana dengan meriah, tetapi juga memiliki potensi konflik yang tinggi, karenanya peran jurnalis sangat penting.
Menurut dia, NTT sebagai provinsi kepulauan dan banyaknya pasangan calon dari berbagai suku dan agama, potensi konflik bisa saja terjadi.
“Sehingga jurnalis di NTT kami minta untuk mempertimbangkan hal tersebut, agar tidak ada konflik,” ujar dia.
Ketua Bawaslu NTT Nonato Da Purificacao Sarmento sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut juga menilai bahwa jurnais mempunyai peran yang penting dalam ikut menjaga keamanan agar tidak menimbukan konflik.
Jurnalis,ujar dia, harus membuat berita yang konstruktif dengan narasi yang positif.
Baca juga: Ketua Dewan Pers jelaskan tugas komite dukung penerapan "Publisher Rights"
Bawaslu juga membutuhkan dukungan untuk membantu dalam pengawasan di lapangan saat Pilkada untuk mencegah kecurangan dalam Pilkada.
Baca juga: KSP: Aduan Moeldoko terkait Tempo bentuk penghormatan terhadap kebebasan pers
“Dengan jumlah personel yang terbatas kami. harus memantau dan mengawasi semua wilayah di NTT sehingga sulit untuk ter-cover karena itu kita tentu butuh teman-teman jurnalis untuk menginformasikan kepada kami, jika menemukan adanya pelanggaran dalam Pilkada,” ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dewan Pers ajak jurnalis NTT jaga netralitas pemberitaan dalam Pilkada