Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan distribusi air bersih ke desa-desa pada lima kecamatan yang mengalami kekeringan sebagai salah satu upaya penanganan bencana kekeringan.

"Kami punya lima mobil tangki dan prinsip kami BPBD itu tidak boleh kikir air, karena tugas kami penanggulangan kekeringan, sehingga kami sudah distribusi ke daerah yang paling rentan kekeringan air," kata Kepala Pelaksana BPBD Sabu Raijua Javid Ndu Ufi ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, (3/9).

Ia menyampaikan petugas BPBD Kabupaten Sabu Raijua telah menyalurkan air bersih menggunakan mobil tangki ke beberapa desa pada lima kecamatan.

Daerah yang paling rentan kekeringan air itu berada di Kecamatan Hawu Mehara yang terdiri dari 10 desa. Selanjutnya ada 12 desa di Kecamatan Liae, 15 desa di Kecamatan Sabu Barat, 8 desa di Kecamatan Sabu Tengah, dan 7 desa di Kecamatan Sabu Timur.

Untuk Kecamatan Raijua yang terpisah pulai dari Pulau Sabu, distribusi air dilakukan oleh mitra BPBD yang menyediakan tangki-tangki air.

"BPBD sudah hampir mencapai 400 kali distribusi air bersih kepada masyarakat," ucapnya.

Javid menyatakan komitmen BPBD Kabupaten Sabu Raijua untuk mendistribusikan air bersih. Dengan distribusi air bersih itu, kata dia, uang yang disiapkan masyarakat untuk membeli air bisa dialihkan untuk membeli tas, pakaian, dan buku anak-anak sekolah.

Hal itu yang menjadi prinsip kuat dari BPBD Kabupaten Sabu Raijua sehingga pihaknya terus mendistribusikan air bersih sebagai bentuk tanggung jawab penanggulangan bencana kekeringan.

Baca juga: BPBD Kupang ingatkan petani tidak bakar lahan kering

Sembari menyalurkan air bersih ke desa-desa, BPBD Kabupaten Sabu Raijua juga mengedukasi masyarakat untuk berhemat air. Kampanye hemat air terus digalakkan agar masyarakat juga bijak menggunakan air di tengah musim kemarau ini.

Baca juga: BMKG ingatkan empat kabupaten di NTT waspadai potensi karhutla

Untuk menyiram tanaman, ia menyarankan masyarakat menggunakan air limbah cucian, tidak menggunakan air bersih yang didistribusikan tersebut.

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024