Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat pada empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang merupakan dampak dari angin kencang hingga beberapa hari ke depan.
"Karena angin kencang sekitar empat hingga lima hari lagi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (22/7/2024).
Dia menjelaskan, empat kabupaten yang berpotensi terjadi angin kencang itu yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.
Potensi angin kencang itu bersifat kering pada musim kemarau saat ini, karena itu masyarakat harus mewaspadai dampak bencana yang ditimbulkan seperti kebakaran hutan dan lahan.
Bagi petani yang membuka lahan baru, Sti menyarankan agar tidak melakukan dengan cara membakar.
Ia juga mengatakan kondisi ini akan terus berlangsung selama angin monsoon timur aktif hingga bulan September atau Oktober.
"Karena angin kencang yang bersifat kering dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," kata Sti.
Menyikapi kejadian kebakaran hutan dan lahan yang berpotensi terjadi saat musim kemarau dan dampak angin kencang itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang telah berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kebencanaan lain, seperti aparat penegak hukum untuk memberlakukan penegakan hukum pembakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas membuka lahan pertanian dengan cara membakar maupun saat melakukan perburuan hewan.
Baca juga: BMKG sebut mayoritas daerah dilanda hujan deras disertai petir
Ia juga berpesan agar warga dapat menghindari tindakan membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput kering yang mudah tersambar api.
Baca juga: BMKG imbau warga tak panik hadapi perubahan suhu di Labuan Bajo
"Hindari aktivitas membakar saat terjadi angin kencang," katanya mengingatkan.
"Karena angin kencang sekitar empat hingga lima hari lagi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek ketika dihubungi dari Kupang, Senin, (22/7/2024).
Dia menjelaskan, empat kabupaten yang berpotensi terjadi angin kencang itu yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.
Potensi angin kencang itu bersifat kering pada musim kemarau saat ini, karena itu masyarakat harus mewaspadai dampak bencana yang ditimbulkan seperti kebakaran hutan dan lahan.
Bagi petani yang membuka lahan baru, Sti menyarankan agar tidak melakukan dengan cara membakar.
Ia juga mengatakan kondisi ini akan terus berlangsung selama angin monsoon timur aktif hingga bulan September atau Oktober.
"Karena angin kencang yang bersifat kering dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan," kata Sti.
Menyikapi kejadian kebakaran hutan dan lahan yang berpotensi terjadi saat musim kemarau dan dampak angin kencang itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang telah berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kebencanaan lain, seperti aparat penegak hukum untuk memberlakukan penegakan hukum pembakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas membuka lahan pertanian dengan cara membakar maupun saat melakukan perburuan hewan.
Baca juga: BMKG sebut mayoritas daerah dilanda hujan deras disertai petir
Ia juga berpesan agar warga dapat menghindari tindakan membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput kering yang mudah tersambar api.
Baca juga: BMKG imbau warga tak panik hadapi perubahan suhu di Labuan Bajo
"Hindari aktivitas membakar saat terjadi angin kencang," katanya mengingatkan.