Kupang (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Wilayah Nusa Tenggara Timur melalui UP2K Sumba mencatat telah menerangi 65 desa di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur selama periode Januari hingga Juli 2024.
“Sudah 65 desa di Sumba Tengah kini telah teraliri listrik,” kata Manager UP2K Sumba A Imam Krismanto di Kupang, Jumat, (27/9).
Namun, walaupun sudah 65 desa dialiri jaringan listrik tetapi pekerjaan mereka belum selesai, karena sampai saat ini juga masih terdapat 45 desa lainnya di kabupaten itu yang masih belum teraliri oleh jaringan kelistrikan.
Ia mengatakan tugas PLN untuk menerangi wilayah Sumba sendiri masih terus dilakukan namun semuanya dilakukan secara bertahap.
Ia menambahkan sejak didirikan pada awal 2023, PLN UP2K Sumba bekerja keras membangun jaringan listrik di 12 desa tambahan serta 1 dusun. Kini, terang listrik telah dirasakan oleh seluruh masyarakat Sumba Tengah.
“Harapannya, bukan hanya Sumba Tengah, tapi seluruh Kabupaten di tanah Marapu ini dapat menikmati akses energi listrik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar dia.
Ketersediaan listrik tak hanya sekadar menerangi rumah-rumah, tetapi membawa dampak positif yang nyata bagi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Ia menilai bahwa sejumlah desa yang telah dialiri listrik itu merupakan sebuah pencapaian . Dan pencapaian ini tak lepas dari sinergi yang kuat antara PLN, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat, yang bersama-sama mewujudkan impian panjang, menerangi setiap sudut wilayah Sumba Tengah.
Lebih lanjut kata dia, perjuangan menghadirkan listrik ini bukanlah tugas ringan. Infrastruktur yang dibangun mencakup penambahan 50,33 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah (JTM), 73,93 kms jaringan tegangan rendah (JTR), dan 12 gardu distribusi.
Baca juga: PLN-Pemkab TTS luncurkan Desa Berdaya Bebas Stunting
“Semua infrastruktur ini telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat, memberikan harapan baru bagi kemajuan daerah,” tambah dia.
Baca juga: PLN NTT: Pemanfaatan Co-firing biomassa gerakkan sirkular ekonomi masyarakat
Desa Manurara menjadi desa terakhir yang dialiri listrik pada akhir Juli 2024, melengkapi keberhasilan PLN UP2K Sumba dalam mencapai Rasio Desa Berlistrik (RDB) 100 persen di Sumba Tengah. Hal ini menjadikan Sumba Tengah sebagai kabupaten pertama di Pulau Sumba yang berhasil mencapai pencapaian tersebut.
“Sudah 65 desa di Sumba Tengah kini telah teraliri listrik,” kata Manager UP2K Sumba A Imam Krismanto di Kupang, Jumat, (27/9).
Namun, walaupun sudah 65 desa dialiri jaringan listrik tetapi pekerjaan mereka belum selesai, karena sampai saat ini juga masih terdapat 45 desa lainnya di kabupaten itu yang masih belum teraliri oleh jaringan kelistrikan.
Ia mengatakan tugas PLN untuk menerangi wilayah Sumba sendiri masih terus dilakukan namun semuanya dilakukan secara bertahap.
Ia menambahkan sejak didirikan pada awal 2023, PLN UP2K Sumba bekerja keras membangun jaringan listrik di 12 desa tambahan serta 1 dusun. Kini, terang listrik telah dirasakan oleh seluruh masyarakat Sumba Tengah.
“Harapannya, bukan hanya Sumba Tengah, tapi seluruh Kabupaten di tanah Marapu ini dapat menikmati akses energi listrik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar dia.
Ketersediaan listrik tak hanya sekadar menerangi rumah-rumah, tetapi membawa dampak positif yang nyata bagi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Ia menilai bahwa sejumlah desa yang telah dialiri listrik itu merupakan sebuah pencapaian . Dan pencapaian ini tak lepas dari sinergi yang kuat antara PLN, pemerintah daerah, serta masyarakat setempat, yang bersama-sama mewujudkan impian panjang, menerangi setiap sudut wilayah Sumba Tengah.
Lebih lanjut kata dia, perjuangan menghadirkan listrik ini bukanlah tugas ringan. Infrastruktur yang dibangun mencakup penambahan 50,33 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah (JTM), 73,93 kms jaringan tegangan rendah (JTR), dan 12 gardu distribusi.
Baca juga: PLN-Pemkab TTS luncurkan Desa Berdaya Bebas Stunting
“Semua infrastruktur ini telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat, memberikan harapan baru bagi kemajuan daerah,” tambah dia.
Baca juga: PLN NTT: Pemanfaatan Co-firing biomassa gerakkan sirkular ekonomi masyarakat
Desa Manurara menjadi desa terakhir yang dialiri listrik pada akhir Juli 2024, melengkapi keberhasilan PLN UP2K Sumba dalam mencapai Rasio Desa Berlistrik (RDB) 100 persen di Sumba Tengah. Hal ini menjadikan Sumba Tengah sebagai kabupaten pertama di Pulau Sumba yang berhasil mencapai pencapaian tersebut.