Bandung (ANTARA) - Pendiri Herd Coffee Roasters Andri Hardian mengemukakan bahwa bisnis kopi sangrai mencakup perpaduan antara komoditas, seni, dan sains.
"Karena memang kopi kan produk alam, jadi dari segi sains, sebagai seorang roaster (pemanggang), saya mesti menjaga agar rasanya selalu konsisten. Tapi, dari segi seni juga produk saya harus selalu menarik untuk selalu di-check out di toko online," katanya dalam rangkaian acara Hari Kopi Sedunia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10).
Ia menyampaikan bahwa pengusaha kopi sangrai harus mengetahui sumber terbaik komoditas bahan baku utamanya, yakni biji kopi.
Menurut dia, pengusaha kopi juga harus mengetahui syarat tumbuh kopi serta teknologi untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi dan mempertahankan kualitasnya setelah dipanen.
Andri mengatakan bahwa perubahan kondisi lingkungan, seperti perubahan iklim, berpengaruh pada kualitas kopi yang dipanen.
"Dengan challenge seperti itu Indonesia harus lebih fokus ke scientific di pasca-panen menurut saya. Jadi, dengan bahan yang tidak terlalu berkualitas, gimana nih dengan teknologi fermentasi terbaru bisa membuat rasa kopi tersebut menjadi lebih enak juga," katanya.
Andri menyampaikan bahwa kebanyakan petani kopi di Indonesia masih memanfaatkan sinar matahari untuk menjemur biji kopi yang telah dipanen. Penggunaan metode ini memungkinkan kontaminasi bakteri yang dapat mempengaruhi rasa kopi.
Sedangkan di wilayah seperti China, Australia, Amerika Utara, Kolombia, dan Etiopia, Andri melanjutkan, fermentasi kopi dilakukan menggunakan karbon dioksida untuk mempertahankan rasanya.
Dia menekankan pentingnya pengembangan teknologi pasca-panen serta perbaikan jalur distribusi kopi untuk mendukung bisnis dan industri kopi Indonesia.
Selain memperhatikan komoditas serta sains dan teknologi untuk meningkatkan kualitas kopi, Andri menyampaikan, pengusaha kopi sangrai memerlukan seni untuk meningkatkan nilai dan daya tarik produknya.
Pengusaha kopi sangrai, ia melanjutkan, memerlukan desain produk dan kemasan yang dapat menarik orang untuk membelinya.
Andri mengemukakan bahwa pengusaha-pengusaha yang menggeluti bisnis kopi perlu terus mengeksplorasi komoditas kopi lokal serta berkreasi untuk menghasilkan produk kopi berkualitas.
Baca juga: Produsen perkenalkan mesin penyangrai kopi dengan teknologi canggih
Baca juga: Artikel - Kopi Menoreh, berlian dari Kulon Progo
Baca juga: Rumah Hanasta komitmen dukung peningkatan sisi hulu Kopi Lamaole,Solor
"Karena memang kopi kan produk alam, jadi dari segi sains, sebagai seorang roaster (pemanggang), saya mesti menjaga agar rasanya selalu konsisten. Tapi, dari segi seni juga produk saya harus selalu menarik untuk selalu di-check out di toko online," katanya dalam rangkaian acara Hari Kopi Sedunia di Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10).
Ia menyampaikan bahwa pengusaha kopi sangrai harus mengetahui sumber terbaik komoditas bahan baku utamanya, yakni biji kopi.
Menurut dia, pengusaha kopi juga harus mengetahui syarat tumbuh kopi serta teknologi untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi dan mempertahankan kualitasnya setelah dipanen.
Andri mengatakan bahwa perubahan kondisi lingkungan, seperti perubahan iklim, berpengaruh pada kualitas kopi yang dipanen.
"Dengan challenge seperti itu Indonesia harus lebih fokus ke scientific di pasca-panen menurut saya. Jadi, dengan bahan yang tidak terlalu berkualitas, gimana nih dengan teknologi fermentasi terbaru bisa membuat rasa kopi tersebut menjadi lebih enak juga," katanya.
Andri menyampaikan bahwa kebanyakan petani kopi di Indonesia masih memanfaatkan sinar matahari untuk menjemur biji kopi yang telah dipanen. Penggunaan metode ini memungkinkan kontaminasi bakteri yang dapat mempengaruhi rasa kopi.
Sedangkan di wilayah seperti China, Australia, Amerika Utara, Kolombia, dan Etiopia, Andri melanjutkan, fermentasi kopi dilakukan menggunakan karbon dioksida untuk mempertahankan rasanya.
Dia menekankan pentingnya pengembangan teknologi pasca-panen serta perbaikan jalur distribusi kopi untuk mendukung bisnis dan industri kopi Indonesia.
Selain memperhatikan komoditas serta sains dan teknologi untuk meningkatkan kualitas kopi, Andri menyampaikan, pengusaha kopi sangrai memerlukan seni untuk meningkatkan nilai dan daya tarik produknya.
Pengusaha kopi sangrai, ia melanjutkan, memerlukan desain produk dan kemasan yang dapat menarik orang untuk membelinya.
Andri mengemukakan bahwa pengusaha-pengusaha yang menggeluti bisnis kopi perlu terus mengeksplorasi komoditas kopi lokal serta berkreasi untuk menghasilkan produk kopi berkualitas.
Baca juga: Produsen perkenalkan mesin penyangrai kopi dengan teknologi canggih
Baca juga: Artikel - Kopi Menoreh, berlian dari Kulon Progo
Baca juga: Rumah Hanasta komitmen dukung peningkatan sisi hulu Kopi Lamaole,Solor