Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Andriko Noto Susanto menilai potensi daerah yang subur di Kabupaten Manggarai, pulau Flores dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menanam tanaman berbasis pangan lokal yang dapat dimaksimalkan untuk penanganan stunting.

"Manggarai punya lahan yang subur sehingga musim hujan harus kita tanam beraneka ragam. Artinya tanah ini makmur banyak tanaman hasil bumi yang bisa kita hasilkan sehingga tidak ada alasan untuk daerah ini mengalami stunting,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (2/11).

Hal ini disampaikannya di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Manggarai untuk meninjau potensi yang ada di daerah itu.

Pj Gubernur NTT itu mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam penanganan stunting sehingga saat ini stunting di Kabupaten Manggarai turun hingga 11,1 persen di bawah target Nasional.

"Sesuai laporan bapak Asisten tadi bahwa stunting di Kabupaten Manggarai tinggal 11,1 persen ini merupakan prestasi yang luar biasa, secara keseluruhan NTT cukup tinggi tetapi Kabupaten Manggarai dapat diapresiasi karena dapat membantu menurunkan dalam mengentaskan persoalan stunting di NTT,” ujarnya.

Karena ujar dia, sesuai peraturan presiden nomor 81 tahun 2024 tentang Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal perlu melihat potensi yang ada di wilayah dalam memanfaatkan penganekaragaman pangan yang cocok pada wilayah itu

Da juga menjelaskan bahwa dalam menyambut bonus demografi 2045 perlu mempersiapkan anak anak generasi masa depan yang baik dengan merawat dan memberikan asupan gizi yang baik sejak dini dan untuk menekan angka stunting

"Kita sedang menyiapkan generasi emas 2045 sehingga dari sekarang harus dirawat dengan baik anak-anak kita sehingga mereka kita persiapkan untuk menyongsong bonus demografi generasi emas 2045," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut dia juga berpesan kepada ibu- ibu untuk merawat dengan baik anak-anaknya dengan pola asuh yang baik dan bantuan yang diberikan pemerintah agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Juga untuk para tenaga kesehatan hingga Bupati dan Pimpinan Perangkat Daerah harus turut serta aktif dan bertanggung jawab melalui program orang tua asuh dalam memastikan bantuan sampai kepada penerima bantuan," jelasnya.

Asisten administrasi umum Kabupaten Manggarai Frumensius dalam laporannya menyampaikan bahwa stunting untuk Kabupaten Manggarai pada bulan Agustus tahun 2024 menurun sebesar 11,1 persen yang sebelumnya pada bulan Februari 2024 sebesar 11,48 persen dan angka stunting terus bergerak turun yang sebelumnya di tahun 2022 sebesar 20,1 persen.

Baca juga: Artikel - Menuju bebas stunting

Baca juga: Pj Gubernur NTT pesan jaga Pilkada 2024

"Ada satu inovasi melalui Surat keputusan Bupati Nomor 277 tahun 2024 dimana diwajibkan seluruh Pimpinan Perangkat Daerah menjadi orang tua asuh untuk 2.791 anak-anak kami di Kabupaten Manggarai yang butuh pendampingan," ucapnya.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024