Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan jumlah pengungsi yang ada pada sejumlah tenda pengungsian baru mencapai 2.472 orang dari total 16.086 warga di dua kecamatan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Sampai saat ini jumlah pengungsi mencapai 2.472 orang dari total jumlah warga 16.086 jiwa,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Flores Timur Herry Lamawuran ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, (5/11).

Hal  itu disampaikan berkaitan dengan perkembangan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang pada Minggu (3/11) malam.

Erupsi gunung api di NTT itu  mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia dan satu orang dalam keadaan kritis.

Dia mengatakan bahwa 2.472 jiwa pengungsi itu tersebar di tiga posko pengungsian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda) setempat. Dengan rincian di posko Desa Lewolaga berjumlah 647 pengungsi, Desa Bokong sebanyak 606 pengungsi, dan Desa Konga 1.219 pengungsi.

“Untuk sementara pengungsi mandiri belum ter-update lagi,” ujar Herry Lamawuran.

Namun beberapa lokasi yakni di Maumere atau Kewapante, serta di Desa Hikong atau di Kota Sikka, Pululera, beberapa warga juga, kata dia, masih bertahan di pemukiman atau desa masing-masing.

Proses evakuasi warga juga masih terus dilakukan mengingat saat ini erupsi masih terus terjadi di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. 

Baca juga: Ini delapan desa yang rusak parah akibat erupsi gunung Lewotobi

Baca juga: Badan Geologi: Hujan hingga listrik mati sempat mengganggu evakuasi di Gunung Lewotobi





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 2.472 jiwa  mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024