Flores Timur (ANTARA) - Sejumlah satuan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Indonesia 2 membersihkan material vulkanik di atas jalan Trans Flores yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, (17/11).
Pantauan ANTARA pada pukul 17.20 Wita, puluhan personel Polri menggunakan alat seadanya seperti sekop, cangkul dan sapu untuk mengeruk dan membersihkan material vulkanik setebal 5 cm hingga 10 cm.
Pembersihan itu juga mengerahkan satu unit kendaraan Water Canon untuk mengurangi debu akibat pengerukan serta aktivitas kendaraan bermotor yang melintas.
"Mohon pelan ya," ujar seorang anggota kepolisian sembari memberi arahan kepada pengendara sepeda motor yang melintas di titik jalan Desa Dulipali.
Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Polda NTT AKP Agustinus Silvester mengatakan pembersihan itu dilakukan untuk mengurangi material vulkanik di jalan yang dapat membahayakan pengendara kendaraan bermotor.
"Kami lihat dan ada pengeluhan masyarakat banyaknya material yang ganggu aktivitas lalu lintas, secara tidak langsung kami juga kurangi angka kecelakaan karena material berupa pasir sangat berbahaya bagi pengendara roda dua dan mengakibatkan debu," katanya.
Pembersihan dilakukan juga untuk menjaga kesehatan warga dan pengguna jalan agar tidak terpapar debu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan.
AKP Agustinus Silvester menambahkan material vulkanik menutupi jalan sepanjang 5 km. Jalan itu juga menghubungkan dua desa yakni Desa Dulipali dan Desa Boru.
Baca juga: Jalan lintas Larantuka-Maumere masih dialihkan dampak erupsi
"Kami tidak ada target kapan selesai, kami berusaha bersihkan sepanjang masih ada waktu kami BKO (Bawah Kendali Operasi) di sini," katanya.
Baca juga: Artikel - Bangkit mandiri para pengungsi erupsi Ginung Lewotobi
Adapun puluhan personel kepolisian berasal dari berbagai satuan seperti Polres Flores Timur, Polres Sikka, Polairud Mabes Polri, Satuan Samapta Polda NTT dan Satbrimobda Polda NTT.
Pantauan ANTARA pada pukul 17.20 Wita, puluhan personel Polri menggunakan alat seadanya seperti sekop, cangkul dan sapu untuk mengeruk dan membersihkan material vulkanik setebal 5 cm hingga 10 cm.
Pembersihan itu juga mengerahkan satu unit kendaraan Water Canon untuk mengurangi debu akibat pengerukan serta aktivitas kendaraan bermotor yang melintas.
"Mohon pelan ya," ujar seorang anggota kepolisian sembari memberi arahan kepada pengendara sepeda motor yang melintas di titik jalan Desa Dulipali.
Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Polda NTT AKP Agustinus Silvester mengatakan pembersihan itu dilakukan untuk mengurangi material vulkanik di jalan yang dapat membahayakan pengendara kendaraan bermotor.
"Kami lihat dan ada pengeluhan masyarakat banyaknya material yang ganggu aktivitas lalu lintas, secara tidak langsung kami juga kurangi angka kecelakaan karena material berupa pasir sangat berbahaya bagi pengendara roda dua dan mengakibatkan debu," katanya.
Pembersihan dilakukan juga untuk menjaga kesehatan warga dan pengguna jalan agar tidak terpapar debu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan.
AKP Agustinus Silvester menambahkan material vulkanik menutupi jalan sepanjang 5 km. Jalan itu juga menghubungkan dua desa yakni Desa Dulipali dan Desa Boru.
Baca juga: Jalan lintas Larantuka-Maumere masih dialihkan dampak erupsi
"Kami tidak ada target kapan selesai, kami berusaha bersihkan sepanjang masih ada waktu kami BKO (Bawah Kendali Operasi) di sini," katanya.
Baca juga: Artikel - Bangkit mandiri para pengungsi erupsi Ginung Lewotobi
Adapun puluhan personel kepolisian berasal dari berbagai satuan seperti Polres Flores Timur, Polres Sikka, Polairud Mabes Polri, Satuan Samapta Polda NTT dan Satbrimobda Polda NTT.