Flores Timur (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP I Nyoman Putra Sandita memastikan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di seluruh posko korban dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tetap aman dan kondusif.

"Sampai saat ini, kondisi di posko aman dan kondusif," katanya dalam keterangan yang diterima di Larantuka Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Minggu, (24/11).

Ia menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 365 personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI (Polri), yang berasal dari berbagai kepolisian daerah (Polda), telah ditempatkan di enam posko di wilayah terdampak erupsi.

Personel TNI dan Polri terus menjaga keamanan di posko serta di sekitar lokasi terdampak bencana erupsi. Mereka akan tetap berada di posko hingga situasi pulih sepenuhnya.

"Personel juga kami siagakan untuk menjaga jalur-jalur rawan area terdampak untuk mengantisipasi warga yang lalu-lalang mengingat status Gunung Lewotobi yang belum stabil," katanya.

Meski begitu, lanjutnya, warga desa terdampak erupsi masih sering bolak-balik ke rumahnya untuk mengambil barang-barang pribadi hingga memberi makan ternak serta hewan peliharaan.

Karena itu pihaknya menerapkan koordinasi dan sinergi yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, guna mengantisipasi hal-hal darurat serta menjamin kamtibmas lebih terjaga.

Sementara itu, beberapa Polda yang mengirimkan personelnya untuk membantu situasi di Flores Timur adalah Polda NTB, Polda Bali, dan Polda Jatim. Sedangkan Polda Jawa Tengah diperbantukan di wilayah Kabupaten Sikka.

Selain menjaga keamanan, setiap Polda juga membawa berbagai peralatan pendukung, seperti mobil water treatment untuk distribusi air bersih kepada warga yang terdampak erupsi.

Guna memperlancar distribusi logistik, Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri juga menyiagakan dua unit kapal laut bantuan.

"Personel kami bekerja sama dengan TNI, Pemerintah Daerah, BNPB, dan BPBD dalam berbagai kegiatan, termasuk patroli gabungan dan memberikan imbauan kepada masyarakat terkait keselamatan," jelasnya.

Ia menambahkan, salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah masyarakat yang masih berusaha kembali ke kebun, mengingat mayoritas warga Flores Timur adalah petani, ada kekhawatiran mereka akan kembali bekerja di ladang meskipun kondisi gunung masih berbahaya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki zona merah yang memiliki radius 7 km dari pusat erupsi, serta sektor 9 km di arah Barat Daya dan Barat Laut.

Baca juga: Di larang masuk pada enam desa terdampak erupsi Lewotobi

Ia juga mengingatkan agar masyarakat di posko tetap saling menjaga satu sama lain untuk memastikan situasi tetap kondusif. Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat bekerja sama dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya bantuan yang datang dari berbagai pihak, baik dari Flores Timur maupun dari luar wilayah NTT.

Baca juga: Menteri PPPA kunjungi dua bayi bernama Gibran di pengungsian Lewotobi

Sementara itu, hingga 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, total korban terdampak erupsi mencapai 12.962 jiwa, yang tersebar di enam pos lapangan, dengan rincian sebanyak 7.363 jiwa menempati posko, dan 5.599 jiwa lainnya secara mandiri menempati rumah warga atau keluarga.


Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024