Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau para nakhoda di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan laut di daerah itu.

"Kami mengimbau kapal-kapal untuk lebih waspada terhadap rute pelayaran yang melintasi perairan dengan potensi gelombang tinggi, tentunya disesuaikan dengan ukuran kapal," kataKepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran dihubungi di Labuan Bajo, Minggu, (22/12).

Ia menambahkan terdapat daerah tekanan rendah di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Banten, yang berinteraksi dengan daerah tekanan rendah di Benua Australia.

Kombinasi kedua sistem tekanan rendah itu, kata dia, memicu angin kencang dari barat daya hingga barat yang membawa dampak signifikan terhadap kondisi perairan di wilayah Indonesia.

Angin kencang dapat meningkatkan tinggi gelombang di wilayah perairan yang dilewatinya. Tinggi gelombang yang terjadi di wilayah perairan sekitar Manggarai Barat tepatnya di Selat Sape bagian selatan yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo juga disebabkan oleh peningkatan kecepatan angin ini.

Gelombang tinggi yang dapat mencapai 2.0 -2.5 meter ini dihasilkan oleh aktivitas angin kencang yang berlangsung lama di atas permukaan laut. Kondisi ini berlangsung dari 21 hingga 24 Desember 2024.

Kepada para nelayan di Manggarai Barat, BMKG juga diimbau untuk menghindari aktivitas penangkapan ikan di perairan selatan dan sekitarnya hingga kondisi dinyatakan aman.

Baca juga: BMKG perpanjang peringatan dini cuaca ekstrem

Baca juga: BMKG: Mayoritas kota berpotensi hujan akhir pekan ini

"Pentingnya pemantauan informasi cuaca selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 terutama karena saat ini sudah masuk musim hujan dengan aktifnya monsun Asia, untuk meminimalkan risiko kecelakaan laut dan menjaga keselamatan semua pihak yang beraktivitas di wilayah pesisir," katanya.


Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024