Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Waspadai dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat pada awal musim hujan yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi,” kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Paulina Margaretha di Kupang, Jumat, (10/1).
Hal ini disampaikannya sejalan dengan telah dikeluarkannya peringatan dini cuaca di wilayah NTT mulai Jumat (10/1) hingga Minggu (12/1).
Ia mengatakan bencana hidrometeorologi tersebut dapat berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, berkurangnya jarak pandang, serta rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Khusus masyarakat di daerah yang bertopografi curam, tebing, dan bergunung patut untuk lebih waspada, karena potensi longsor dan banjir bandang dapat terjadi saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
Selain itu, terdapat pola siklonik di utara Pulau Rote yang menyebabkan terjadinya perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di wilayah NTT.
Pola siklonik tersebut, kata dia, menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan dan peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah NTT.
Terpantau aktifnya Monsun Asia dan fenomena La Nina lemah di wilayah Indonesia termasuk NTT, juga turut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Karena itu, Paulina mengimbau agar masyarakat selalu waspada serta memantau informasi terkini dari BMKG.
Adapun layanan 24 jam BMKG dapat dihubungi di nomor (0380) 881613 dan WA 0811-3940-4264 atau mengunduh aplikasi INFO BMKG di App Store dan Play Store.
Baca juga: BMKG NTT imbau warga waspadai hujan lebat disertai angin kencang di NTT
Baca juga: BMKG: Siklon tropis 97S menjauh dari NTT