Kupang, NTT (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Kupang  menyebutkan bahwa ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu memiliki tiga subsektor unggulan di bidang ekonomi kreatif.   

“Tiga subsektor dengan potensi unggulan itu antara lain usaha kriya (kerajinan tangan), kuliner, dan fesyen,” kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Kota Kupang Maria M. Loudoe di Kupang, Selasa.  

Dispar Kota Kupang hingga akhir  Desember 2024 telah memverifikasi sebanyak 460 jenis usaha di bidang ekonomi kreatif.

Dari data tersebut, posisi pertama terbanyak adalah sektor kriya dengan jumlah 147 usaha, diikuti sektor kuliner sejumlah 125 usaha, dan sektor fesyen sejumlah 43 usaha.

Ia memberikan beberapa contoh dari produk kuliner seperti olahan camilan dan makanan berbahan dasar kelor.   
 
Pada produk kriya seperti tas, dompet, dan sejenisnya yang berbahan tenun. Sementara pada fesyen seperti jas, baju, dan rok.

Namun, ia mengatakan pihaknya juga tetap mendorong pengembangan usaha yang lain karena totalnya terdapat 17 subsektor dalam bidang ekonomi kreatif. 

“Memang tiga produk tersebut menjadi unggulan saat ini, tapi pengembangan subsektor lainnya terus diupayakan karena masih banyak potensi ekraf yang bisa dikembangkan di Kota Kupang,” kata dia.  

Pihaknya terbuka untuk membangun ruang kolaborasi bersama pihak swasta karena pengembangan ekonomi kreatif membutuhkan partisipasi banyak pihak. 

“Pihak universitas dan akademisi bisa turut berkolaborasi dengan memberikan ilmu-ilmu yang dibutuhkan para pelaku ekraf di Kota Kupang,” kata dia. 


Pewarta : Yoseph Boli Bataona
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025