Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Komjen Pol Mathinus Hukom menyatakan Indonesia dibanjiri produk-produk narkoba dari luar negeri sehingga dapat mengancam ketahanan bangsa ini.
"Bulan kemarin, kita menangkap 200 kilogram narkoba produk luar negeri dan ini sangat sedikit," kata Komjen Pol Mathinus Hukom di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan narkoba ini tidak banyak diproduksi di Indonesia, tetapi dibanjiri oleh produk-produk narkoba dari luar negeri, seperti Amerika Latin, Afganistan dan Myanmar.
"Saya menyebut Myanmar ini dengan istilah halaman rumah kita, karena jaraknya dekat sekali. Myanmar ini hanya lewat perbatasan menyeberang ke Malaysia, naik ke Thailand dan ketemulah dengan suatu negara yang namanya Myanmar," katanya.
Ia menyatakan dalam operasi tiga minggu Februari tahun ini, BNN berhasil menangkap 200 kilogram narkoba dari Myanmar.
"Kalau difikir-difikir 200 kilogram ini sangat sedikit, karena kalau masuk ke Indonesia lebih dari 18 ton bahkan 20 ton narkoba dari luar negeri ini," katanya.
Ia menegaskan dalam memberantas kartel-kartel jaringan narkoba internasional ini, BNN terus memperkuat kualitas operasi untuk menghancurkan jaringan penjahat-penjahat narkoba jaringan narkoba internasional ini.
"Bagi saya keberhasilan BNN menangkap 200 kilogram narkoba dalam tiga minggu ini tidak banyak, hanya sedikit. Oleh karena itu, kita terus berupaya memberantas jaringan narkoba internasional ini khususnya yang ada di halaman rumah kita ini," katanya.