Kupang, NTT (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Maranatha Kupang berkolaborasi menggelar edukasi kesehatan terkait stunting.
Kepala Bidang SDM Kesehatan Dinkes NTT Joyce M. Tibuludji dalam keterangannya di Kupang, Jumat, mengatakan kolaborasi ini sebagai bentuk dukungan MoU Penanganan Stunting antara STIKES Maranatha dan Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinkes NTT.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh sinergi dari berbagai elemen termasuk institusi pendidikan, organisasi profesi, tokoh agama, media, dan masyarakat,” kata Joyce dalam sambutan kegiatan di aula kampus STIKES Maranatha, Desa Baumata Barat, Kabupaten Kupang.
Pada kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam percepatan penanganan stunting di Provinsi NTT.
Ia juga menyambut baik semangat dan komitmen dari STIKES Maranatha Kupang yang secara aktif mendukung program prioritas seratus hari kerja Gubernur NTT dalam bidang kesehatan.
Pihaknya berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti pada kegiatan edukasi, tetapi dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih spesifik dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua STIKES Maranatha Kupang Muhammad Saleh Nuwa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT, khususnya Dinas Kesehatan, atas kepercayaan dan komitmen dalam menjalin kolaborasi untuk menyelesaikan persoalan kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU tentang Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Percepatan Pembangunan Kesehatan, dan Promosi Kesehatan untuk Percepatan Penanganan Stunting yang telah dilakukan pada 5 Mei 2025 lalu.
Ia menegaskan bahwa STIKES Maranatha siap berkontribusi aktif dalam berbagai kegiatan tridarma perguruan tinggi yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari program Kampus Berdampak yang kami jalankan sebagai respon atas arahan Kemendiktisaintek. Kami memiliki lebih dari 1.500 mahasiswa calon tenaga kesehatan yang siap menjadi agen edukator bagi masyarakat,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, tambah dia, STIKES Maranatha Kupang dan Dinkes NTT menegaskan komitmen penuh dalam membangun generasi sehat melalui edukasi, kolaborasi, dan aksi nyata di lapangan.
Acara ini diikuti oleh sekitar 650 mahasiswa dari Program Studi D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, S1 Keperawatan, dan Profesi Ners STIKes Maranatha Kupang.
Hadir sebagai narasumber utama yaitu Kepala Bidang SDM Kesehatan Dinkes NTT, Ibu Joyce M. Tibuludji, SKM., M.Kes dan dr. Hendriete Ina Mama, SpOG.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi edukasi seputar stunting dan pencegahannya. Peserta diajak untuk mulai menerapkan pengetahuan kesehatan dari diri sendiri sebelum menjadi edukator bagi masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara mahasiswa, dosen, dan narasumber.